Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
PENYERGAPAN yang dilakukan tim gabungan TNI-Polri terhadap kelompok kriminal bersenjata (KKB) di kawasan Papua menewaskan dua anggota KKB dan satu orang diamankan.
"Penangkapan ini merupakan hasil dari rangkaian penyelidikan yang sudah dilakukan lama oleh tim gabungan TNI-Polri. Tim gabungan yang juga terdiri dari Ops Nemangkawi bertindak cepat dengan berupaya melakukan penangkapan," ujar Kapolres Mimika AKBP I Gusti Gde Era Adhinata dalam siaran pers yang dilansir di Jakarta, Sabtu (11/4).
"Meskipun sempat mendapatkan perlawanan, akhirnya personel gabungan TNI-Polri berhasil melumpuhkan 2 anggota KKB dan mengamankan 1 orang berinisial IS. IS saat ini diamankan di Mapolres Mimika untuk pengembangan lebih lanjut," ucap Kapolres lagi.
Ia menambahkan, saat ini situasi di Timika pascapenindakan tegas dan terukur kepada KKB cukup aman dan kondusif. "Aparat gabungan TNI-Polri akan terus melakukan penegakan hukum terhadap KKB di Papua," tegasnya.
Kesuksesan ini memang merupakan kelanjutan dari pengembangan yang dilakukan personel Ops Nemangkawi pascapenyerangan di Kuala Kencana, Kabupaten Mimika pada 30 Maret 2020. Selain itu tim juga berhasil membongkar markas KKB di wilayah Kampung Jayanti, Distrik Iwaka, Mimika.
Anggota KKB melakukan perlawanan ketika disergap dengan menembaki petugas di lapangan. Namun upaya mereka sia-sia karena aparat dengan cepat menuntaskannya.
Dari informasi yang dihimpun, personel gabungan Ops Nemangkawi dan TNI melakukan penyergapan di markas KKB di Kampung Jayanti, Distrik Iwaka, Mimika, Papua pada Kamis (9/4).
Pukul 05.15 WIT terjadi baku tembak. Hal itu mengakibatkan 2 anggota KKB meninggal dunia. Kemudian pukul 06.15 WIT personel Ops Nemangkawi menangkap satu anggota KKB dan langsung diamankan ke Polres Mimika.
Dari hasil penyergapan itu diperoleh barang bukti berupa 1 air soft gun, 1 senjata api rakitan, 1 senapan angin, 162 butir amunisi, 10 unit telepon seluler, 1 handy talkie, 3 bendera bintang kejora, puluhan anak panah dan puluhan senjata tajam. (RO/O-2)
WAKIL Bupati Jayawijaya Papua, Ronny Elopere mengecam serangan kelompok sparatis Organisasi Papua Merdeka (OPM) pimpinan Egianus Kogoya yang menembak mati 2 warga sipil.
Indrajaya mendesak aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas dan menindak tegas pelaku kejahatan, seraya mengatakan pelanggaran tersebut tidak dapat diampuni.
Jalur dialog secara intensif harus dibuka oleh pemerintah karena situasi kekerasan di Bumi Papua terus berlangsung sejak lama.
Evakuasi jenazah korban penyerangan KKB menghadapi kendala berat karena lokasi kejadian berada di area hutan lebat dengan akses transportasi terbatas.
Puan lantas menyatakan bahwa DPR RI, khususnya Komisi I dan III, memiliki wewenang konstitusional untuk mengawasi kebijakan pertahanan, keamanan, serta hukum dan HAM.
DUA jenazah pendulang emas yang tewas dibunuh kelompok kriminal bersenjata atau KKB Papua di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan selesai divisum di RSUD Dekai.
PASUKAN Komando Operasi (Koops) Habema berhasil melumpuhkan dua Anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) pimpinan Egianus Kogoya yang sebelumnya menyerang serta membunuh 2 pekerja.
Pendalaman keterangan saksi juga penting untuk memastikan posisi dan pembelian jet pribadi itu. Terbilang, kendaraan udara itu diyakini ada di luar negeri.
Papua tengah disorot akibat tambang nikel di Raja Ampat yang kaitannya dengan sumber daya alam dan masalah kesejahteraan. Perlu pendekatan bukan hanya keamanan menyelesaikan masalah Papua
KETUA Fraksi Golkar M. Sarmuji menyebut Menteri ESDM Bahlil Lahadalia diserang oleh pengusaha 'hitam' yang merasa dirugikan oleh kebijakannya. Itu berkaitan dengan tambang nikel di Raja Ampat
Komnas HAM merespons serius situasi di Papua dalam kerangka dan tujuan tunggal, yaitu untuk mewujudkan Papua Tanah Damai melalui berbagai upaya rekonsiliasi dan perdamaian.
Dorong upaya-upaya rekonsiliasi untuk mewujudkan perdamaian di Bumi Cenderawasih.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved