Headline
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan
PRESIDEN Joko Widodo menegaskan bahwa anggota DPR tidak diprioritaskan untuk mengikuti rapid test atau pemeriksaan cepat terkait
pandemi virus korona jenis baru (covid-19).
Menurutnya, rapid test diprioritaskan bagi tenaga medis beserta keluarga. Mereka dinilai memiliki tingkat kerawanan yang tinggi lantaran melakukan kontak langsung dengan pasien terinfeksi virus korona.
“Tadi pagi saya telah perintahkan kepada Menteri Kesehatan. Untuk rapid test, yang diprioritaskan ialah dokter dan tenaga medis serta keluarga mereka terlebih dulu. Juga, para ODP dan PDP serta keluarga mereka. Ini yang harus didahulukan,” tegas Jokowi dalam keterangan pers, Selasa (24/3).
Sebelumnya, sebanyak 575 anggota DPR beserta keluarga akan mengikuti rapid test virus korona. Rencananya, tes tersebut akan digelar mulai hari ini. “Kami baru menunggu alatnya, besok baru sampai di DPR. Jadi kami perkirakan rapid test anggota DPR akan dilakukan sekitar Kamis atau mulai Jumat ini,” kata Sekjen DPR Indra Iskandar, Senin (23/3).
Rencana tersebut menuai penolakan dan kecaman dari berbagai pihak, baik di media sosial maupun media massa. Aktivis Gerakan untuk Indonesia Adil dan Demokratis (GIAD) Lucius Karus, misalnya, mengatakan anggota DPR tidak boleh diistimewakan di tengah wabah covid-19. Rapid test harus diprioritaskan bagi warga yang berstatus orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP).
“Tentu saja, info ini membuat kita miris, dan bahkan jengkel. Di tengah situasi serbaminim yang kita hadapi, anggota DPR beserta keluarga
justru ingin diistimewakan. Pengistimewaan ini menambah luka warga masyarakat kita,” tegasnya.
Tidak pantas
Pendiri dan ekonom Indef Didik J Rachbini mengkritik keras usulan tersebut. Dia menilai hal itu merupakan cermin dari standar etika dan moral yang rendah dari pimpinan dan anggota DPR.
“Dalam keadaan rakyat panik dan kesusahan yang luar biasa angota DPR dan keluarganya mempertontonkan standar etika dan moral yang tidak pantas,” tukasnya.
Pengamat sosial dari Universitas Indonesia Rissalwan Habdy Lubis menyebut rencana itu merefleksikan ketidakpekaan elite politik terhadap permasalahan bangsa. “Rasanya tidak pantas mereka mengaku wakil rakyat jika masih tetap menjalankan tes tersebut,” tegasnya.
Dalam menangapi rencana itu, Fraksi NasDem DPR menolak fasilitas VIP pengecekan korona bagi anggota dewan dan keluarga. Hal ini disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi II DPR dari Fraksi NasDem Saan Mustopa. Saan menilai saat ini pihak yang paling membutuhkan fasilitas tersebut ialah rakyat, termasuk para petugas medis dan keluarganya.
“Pertama tentu kita lebih prioritas rakyatlah yang membutuhkan. Jadi, utamakan pemeriksaan itu buat masyarakat,” ucap Saan.
Menurutnya, anggota DPR bisa melakukan pemeriksaan sendiri, dan diprioritaskan bagi anggota yang memiliki gejala covid-19. “Kalau anggota DPR kan bisa memeriksakan diri, bisa inisiatif sendiri, tidak perlu massal dan baiknya memang yang punya gejala.” (Uta/Ifa/Ata/P-3)
KETUA DPR Puan Maharani menegaskan bahwa pembahasan Revisi Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) tak pernah ditutupi.
PBHI Sebut DPR Sering Absen dan tak Serius Ikuti Sidang Gugatan UU TNI di MK
Ketua Komisi III DPR RI Habiburokhman menilai pencegahan terhadap saksi termasuk tindakan upaya paksa. Bahkan, tidak semestinya diberlakukan kepada seseorang yang belum menjadi tersangka.
Surat usulan pemakzulan terhadap Gibran telah dikirimkan Forum Purnawirawan TNI kepada MPR/DPR RI sejak bulan lalu.
WAKIL Ketua Badan Legislasi DPR RI Ahmad Doli Kurnia mengkritik Mahkamah Konstitusi (MK) yang telah melampaui kewenangan konstitusional karena menetapkan pemisahan pemilu nasional dan lokal
Ketua Komisi II DPR itu mengatakan saat ini DPR juga belum menentukan sikap resmi. Soal putusan MK masih jadi topik diskusi antarfraksi.
Nimbus berada pada kategori VUM, artinya sedang diamati karena lonjakan kasus di beberapa wilayah, namun belum menunjukkan bukti membahayakan secara signifikan.
KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ishaq Iskanda, Sabtu (21/6) mengatakan Tim Terpadu Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan satu kasus suspek Covid-19.
Peneliti temukan antibodi mini dari llama yang efektif melawan berbagai varian SARS-CoV, termasuk Covid-19.
HASIL swab antigen 11 jemaah Haji yang mengalami sakit pada saat tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, menunjukkan hasil negatif covid-19
jemaah haji Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala penyakit pascahaji. Terlebih, saat ini ada kenaikan kasus Covid-19.
Untuk mewaspadai penyebaran covid-19, bagi jamaah yang sedang batuk-pilek sejak di Tanah Suci hingga pulang ke Indonesia, jangan lupa pakai masker.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved