Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Pastikan Koordinasi Berjalan Baik

Insi Nantika Jelita
18/3/2020 07:39
Pastikan Koordinasi Berjalan Baik
Warga mengantre untuk tes korona di poliklinik khusus korona Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA), Surabaya, Jawa Timur, kemarin.(ANTARA/MOCH ASIM)

MENTERI Dalam Negeri Tito Karnavian menemui Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk memastikan koordinasi pengendalian penularan virus covid-19 berjalan baik. Seperti yang disampaikan Presiden Joko Widodo sebelumnya, dia menegaskan bahwa keputusan untuk karantina wilayah atau lockdown merupakan keputusan pemerintah pusat.

Seusai pertemuan, Mendagri mengaku mendapat penjelasan dari Anies soal langkah-langkah yang dilakukan Pemprov DKI untuk mencegah penyebaran korona. Dia memberikan apresiasi, tetapi juga mengingatkan agar setiap kebijakan yang dibuat tidak malah memantik kepanikan.

Dikatakan, sebagai virus dengan tingkat kematian rendah, penanganan covid-19 tidak boleh menimbulkan kepanikan yang akan jauh lebih berdampak negatif.

"Kita tidak ingin kemudian isu yang muncul membuat publik panik hingga akhirnya muncul dampak lain selain masalah penyakit itu sendiri, termasuk masalah ekonomi dan lain-lain," kata Tito.

Sebelumnya, Anies mempertimbangkan opsi lockdown di wilayah DKI dan berkonsultasi dengan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Doni Monardo selaku Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Coronavirus Disease 2019 (Covid-19). Tito Karnavian menekankan kembali pemberlakuan karantia wilayah atau lockdown merupakan kewenangan pusat.

Pun, pembatasan sosial dalam jumlah besar juga menjadi kewenangan pusat. Hal itu disampaikan terkait dengan langkah Anies yang sempat membatasi transportasi publik yang menimbulkan keresahan warga.

Mendagri mengingatkan Anies untuk berkoordinasi dengan daerah penyangga.

"Soal pembatasan di MRT dan LRT jangan sampai bertumpuk karena risiko korona akan begitu tinggi," kata Tito.

Anies menyatakan pihaknya terus berkomunikasi dan ber-koordinasi untuk memastikan pengendalian covid-19 berjalan baik. Dia akan meningkatkan koordinasi itu, termasuk dengan pemerintah pusat.

Terus bertambah

Jumlah pasien positif covid-19 terus bertambah. Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus korona, Achmad Yurianto, memaparkan, hingga kemarin ada 172 penderita korona atau bertambah 38 ketimbang sehari sebelumnya. Adapun yang meninggal dunia menjadi tujuh orang.

Yurianto menambahkan, jumlah itu akan terus bertambah karena pemerintah kian intensif melakukan pelacakan dari seluruh kasus yang ada. Kesadaran masyarakat yang kian tinggi untuk memeriksakan diri juga menjadi indikator bahwa jumlah penderita akan membengkak. "Kita menyadari akan terjadi penambahan pasien yang cukup siginifikan nantinya."

Sebagai antisipasi membeludaknya orang yang memeriksakan diri, imbuh Yurianto, 227 rumah sakit di seluruh Indonesia telah disiagakan sebagai rumah sakit rujukan.

"Sebanyak 109 rumah sakit milik TNI, 53 rumah sakit Polri, dan 65 rumah sakit BUMN sudah siap melaksanakan perawatan penderita covid-19. Beberapa rumah sakit swasta juga berpartisipasi, seperti Pertamina Jaya. Mereka dedikasikan seluruh kamar untuk kasus covid," ucapnya.

Status kedaruratan bencana korona yang disepakati pada 29 Januari hingga Februari pun diperpanjang sampai 29 Mei. (Ssr/Pra/Ind/Pro/X-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik