Headline
Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.
PEMERINTAH mulai mematangkan rencana pemulangan 600 mantan kombatan Islamic States (IS) dan keluarga yang berasal dari Indonesia. Anggota Komisi I DPR dari Fraksi NasDem Willy Aditya meminta rencana itu dikaji ulang karena berpotensi mengancam keamanan nasional.
“Ini tidak kalah gawatnya dengan virus korona. Treatment-nya juga harus ekstra hati-hati. Jangan kita membahayakan 230 juta orang Indonesia demi 600 orang yang tega menanggalkan keindonesiaannya,” kata Willy kepada Media Indonesia, kemarin.
Menurut Willy, jika benar ke-600 orang Indonesia tersebut telah memilih membakar paspor Indonesia demi bergabung ke IS, pemerintah tidak boleh lagi memperlakukan mereka sebagai WNI.
“Kita tidak menganut dwikewarganegaraan. Jadi, kalau mantan IS itu sudah membakar paspor Indonesianya, mereka adalah para pencari suaka. Perlakukan mereka selayaknya pencari suaka,” tegasnya.
Pemerintah pun perlu menyeleksi siapa yang bisa diberikan suaka, dipulangkan karena masih berpaspor Indonesia, dan siapa yang harus ditolak masuk ke Indonesia. Setelahnya, menurut Willy, semua eks IS yang masuk harus dididik dalam program antiterorisme dan radikalisme sebelum dikembalikan ke tengah masyarakat.
Menteri Agama Fachrul Razi menyebut setidaknya terdapat 600 WNI yang sempat bergabung dalam kelompok teroris IS akan dipulangkan dari Timur Tengah. Informasi tersebut diterima Fachrul dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid menambahkan dalam waktu dekat Kementerian Agama menggelar rapat koordinasi dengan BNPT dan instansi terkait guna menyusun rencana strategis dan prog-ram penanggulangan secara terpadu. Pihaknya juga akan menyerap dan mendengarkan aspirasi masyarakat.
Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Mabes Polri Kombes Asep Adisaputra mengatakan Polri akan berkoordinasi dengan pemerintah tempat ratusan WNI itu bermukim, antara lain Suriah, Turki, dan Irak. Ia menyebut 47 di antara mereka berstatus tahanan. Namun, ia tidak menjabarkan lebih lanjut kasus yang menjerat para WNI tersebut. (Cah/Bay/Tri/P-2)
SEORANG Warga Negara Indonesia (WNI) berinsial ATB, 33, tewas diduga tertembak wilayah Fatumea, Distrik Kobalima (Suai), Timor Leste pada Minggu (17/8).
KPK) mengungkapkan buronan kasus dugaan korupsi pengadaan kartu tanda penduduk elektronik (KTP-el), Paulus Tannos alias Thian Po Tjhin, mempunyai paspor Guinea-Bissau.
KEDUTAAN Besar Republik Indonesia (KBRI) di Bangkok, Thailand, mengimbau WNI menghubungi hotline Konsuler KBRI Bangkok jika ada yang terdampak konflik Thailand-Kamboja.
Menteri Hukum Supratman Andi Agtas menegaskan bahwa mantan prajurit Marinir TNI AL, Satria Arta Kumbara, telah kehilangan status sebagai Warga Negara Indonesia (WNI) secara otomatis.
Pemerintah untuk berhati-hati dalam memutuskan permohonan kewarganegaraan kembali dari Satria Kumbara, eks Marinir TNI AL yang menjadi tentara relawan Rusia.
PRESIDEN Presiden Prabowo Subianto menanggapi kabar yang menyebut Amerika Serikat (AS) bisa mengelola data pribadi warga negara Indonesia (WNI).
Militer AS mengumumkan pemimpin senior ISIS Dhiya’ Zawba Muslih al-Hardani dan kedua putranya tewas dalam serangan di Suriah.
HAMAS dilaporkan telah menewaskan lebih dari 50 anggota kelompok bersenjata Palestina di Jalur Gaza. Kelompok tersebut ditengarai mendapat dukungan dari Israel.
HAMAS dilaporkan telah menewaskan lebih dari 50 anggota kelompok bersenjata Palestina di Jalur Gaza. Kelompok tersebut ditengarai mendapat dukungan dari Israel.
PEMERiNTAH Israel dikabarkan mempersenjatai kelompok milisi lokal terkait ISIS di Jalur Gaza sebagai bagian dari strategi untuk melawan Hamas.
CITRA satelit dan video yang dilihat surat kabar Israel Haaretz menunjukkan bahwa geng kriminal terkait ISIS yang didukung Israel itu telah memperluas kehadirannya di Jalur Gaza selatan.
PERDANA Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengonfirmasi bahwa pemerintahnya memasok senjata kepada kelompok bersenjata di Jalur Gaza, Palestina, yang menentang Hamas.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved