Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SEJUMLAH aktivis antikorupsi dan pemilu menyambangi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Mereka mengirimkan obat antidiare dan obat masuk angin kepada komisioner KPK sebagai simbol dukungan agar lembaga antirasuah tidak melempem dalam mengusut kasus suap komisioner KPU Wahyu Setiawan dan kader PDIP Harun Masiku.
"Obat diare kami berikan kepada masing-masing komisioner KPK untuk memastikan bahwa KPK akan menuntaskan kasus OTT komisioner KPU yang juga diduga melibatkan partai politik," kata pendiri Lingkar Madani Ray Rangkuti di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (15/1).
Tokoh yang juga hadir dalam penyerahan obat tersebut antara lain Koordinator Komite Pemilih Indonesia Jeirry Sumampow, Manajer Riset Forum Indonesia untuk Transparansi (Fitra) Badi'ul Hadi, Sekretaris Jenderal Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Kaka Suminta dan analis politik Exposit Strategic Arif Susanto.
Baca juga: PDIP tidak Boleh Tolak Penggeledahan KPK
Mereka berharap KPK tidak melempem dalam menangani kasus suap komisioner KPU. Terlebih, dalam kasus itu disebut-sebut juga berkaitan dengan petinggi parpol.
"Komisioner KPK jangan sampai kena diare dalam mengusut OTT yang. Kami menunggu langkah tegas KPK. Seperti kita tahu, KPK dalam langkahnya ada rencana penyegelan partai politik yang sampai sekarang kita tidak tahu kapan dilakukan," imbuh Ray merujuk gagalnya tim KPK menyegel kantor DPP PDIP pekan lalu.
Hingga hari ini, KPK menetapkan empat tersangka dalam kasus itu. Sebagai penerima ialah Wahyu Setiawan selaku komisioner KPU, Agustiani Tio Fridelina selaku orang kepercayaan Wahyu yang juga mantan anggota Badan Pengawas Pemilu. Agustiani juga pernah tercacat sebagai caleg PDIP pada pemilu lalu.
Adapun sebagai pemberi yang ditetapkan tersangka ialah kader PDIP Harun Masiku dan Saeful Bachri yang diduga staf di DPP PDIP. Sama halnya dengan Agustiani, Saeful juga tercatat menjadi caleg PDIP pada pemilu lalu.(OL-5)
KOMISI Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menetapkan lima orang tersangka setelah melakukan OTT di Sumatera Utara (Sumut).
KOMISI Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkap kronologi operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan di Kabupaten Mandailing Natal, Sumatra Utara, pada Kamis (26/6).
KOMISI Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap enam orang dalam operasi tangkap tangan (OTT) di Mandailing Natal, Sumatra Utara. Kasus ini terkait korupsi pembangunan jalan.
KPK menggelar operasi tangkap tangan (OTT) di Mandailing Natal, Sumatra Utara. Sebanyak enam orang ditangkap dalam operasi tersebut.
KOMISI Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar operasi tangkap tangan (OTT) di wilayah Medan.
PENGACARA mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri, Ian Iskandar membantah tudingan kliennya yang disebut membocorkan operasi tangkap tangan (OTT) Harun Masiku
Budi mengatakan bahwa KPK akan secara proaktif menjalankan kerja pemberantasan korupsi, termasuk mempelajari dokumen dari Menteri UMKM tersebut.
KOMISI Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kediaman pribadi Pelaksana Tugas Kepala Dinas PUPR Mandailing Natal, Elpianti Harahap, dengan dugaan korupsi pada proyek pembangunan jalan.
MENTERI UMKM Maman Abdurrahman berjanji memberikan informasi lengkap kepada publik terkait dengan perjalanan istrinya ke luar negeri.
Istri Maman sedang menjadi sorotan saat adanya surat permintaan pendampingan dan dukungan ke sejumlah kedutaan dalam perjalanannya ke luar negeri.
Budi mengatakan, pencegahan diterbitkan Ditjen Imigrasi sejak 10 Juni 2025. Maruf kini tidak bisa ke luar negeri salam enam bulan.
Budi cuma mau memerinci inisial sembilan saksi itu yakni SK, AS, BHS, MRW, FMN, SR, SYA, HAR, dan FP.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved