Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
AREA rumah tahanan (rutan) C-1 milik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) turut mengalami banjir pada Rabu (1/1) kemarin.
Rutan yang berada di belakang Gedung Pusat Edukasi Antikorupsi (ACLC), Kuningan, Jakarta Selatan itu, sempat tergenang banjir setinggi 30-50 sentimeter.
Pelaksana Tugas Juru Bicara KPK Ali Fikri mengatakan para tahanan sempat dievakuasi ke area lobi gedung ACLC. Banjir menggenangi rutan sejak Rabu (1/1) pagi pukul 07.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB. Kini, kondisinya sudah normal kembali dan para tahanan sudah dikembalikan ke rutan.
Baca juga : Banjir Hingga Satu Meter, Sidang Tipikor Tetap Berjalan
"Sekarang sudah normal kembali. Kemarin di bagian luar (rutan) air setinggi lutut sehingga masuk ke ruang tahanan di lantai ground. Tahanan sempat dievakuasi sementara ke lobi gedung menunggu petugas menyedot air," kata Ali Fikri saat dikonfirmasi, Kamis (2/1).
Di kawasan Gedung ACLC KPK, banjir terpantau sudah surut. Genangan air sudah tidak lagi terihat di kawasan tersebut. Ali menambahkan meski saat kondisi telah normal kembali, KPK tetap mengantisipasi ancaman banjir.
Jika kembali terjadi banjir, tahanan di Rutan C-1 rencananya akan dievakuasi ke Rutan K-4 di Gedung Merah Putih KPK atau di Rutan Pomdam Jaya Guntur yang kondisinya terbebas banjir.
Sejak Rabu (1/1), banjir melanda sejumlah wilayah di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi setelah diguyur hujan dengan intensitas tinggi. (OL-7)
Tren tutup muka ini masih menunjukkan bahwa korupsi menjadi aib bagi para tersangka.
Sebanyak Rp33 juta berhasil dikumpulkan pegawai KPK melalui metode zakat. Sementara itu, ada Rp12 juta infak yang juga terkumpul untuk menambah beasiswa yang diberikan.
Pembahasan dengan para pakar itu juga dilakukan untuk meyakinkan KPK dalam bekerja ke depannya.
Informasi terkait aliran dana itu juga didalami dengan memeriksa eks Senior Vice President Investasi Pasar Modal dan Pasar Uang Taspen Labuan Nababan.
KPK menyita Rp231 juta dalam OTT di Sumut. Namun, uang itu cuma sisa atas pembagian dana yang sudah terjadi.
Agus menyampaikan, apa yang dilakukan oleh Menteri UMKM tersebut adalah contoh yang baik dan patut ditiru oleh pejabat lain maupun masyarakat luas.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved