Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PRESIDEN Joko Widodo membantah tengah membangun dinasti politik lantaran putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka mencalonkan diri sebagai calon Wali Kota Solo, serta menantunya, Bobby Nasution yang ikut maju di Pilkada Medan pada 2020.
Jokowi mengatakan, pencalonan keduanya bukan penunjukan melainkan kompetisi politik.
“Siapapun punya hak pilih dan dipilih. Ya kalau rakyat enggak memilih gimana. Ini kompetisi bukan penujukkan. Beda. Tolong dibedakan," kata Jokowi usai meresmikan Tol Layang Jakarta-Cikampek II, Kamis (12/12).
Baca juga : ICW Desak KPU Akomodir Putusan Mahkamah Konstitusi
Ia menegaskan, langkah Gibran dan Bobby merupakan keputusan pribadi. Ia menyerahkan kepada masyarakat untuk menentukan hak politiknya.
“Terserah yang punya hak pilih, kalau rakyat enggak memilih?,” kata Presiden.
Terkait dengan Gibran yang sudah resmi mendaftarkan diri sebagai bakal calon Wali Kota Solo ke DPD PDIP Jateng, Jokowi tak mau berbicara banyak. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu meminta ditanyakan langsung ke Gibran.
“Tanyakan langsung ke anaknya,” kata Jokowi. (OL-7)
Menurut Satgas Penanganan Covid-19, hingga pekan ini jumlah kasus positif sudah menyentuh angka 200 ribu, atau sebanyak 196.989 orang dinyatakan positif terinfeksi oleh virus korona.
Larangan dan pembatasan di Pilkada 2020 menurunkan risiko penularan covid-19 hingga 75%.
Perlu pengaturan lebih eksplisit tentang kedatangan pemilih pada hari pemilihan dan setting protokol covid di luar TPS serta manajemennya
Berdasarkan catatan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI, tidak kurang dari 243 bapaslon ditemukan melanggar. Jumlah itu mencakup sepertiga dari total 735 bapaslon.
Tiga kali melanggar protokol kesehatan, jika kontestan itu terpilih, pelantikan yang bersangkutan ditunda 6 bulan untuk disekolahkan dalam jaringan Institut Pemerintahan Dalam Negeri
KOMISI Pemilihan Umum (KPU) menyatakan ada sembilan perbedaan dalam pemungutan suara di Pilkada 2020
Apakah itu juga pertanda inilah akhir episode 'petualangan' politik Jokowi pascalengser dari kursi kekuasaan yang sebelumnya sarat dengan cawe-cawe?
Lebih memprihatinkannya lagi, Kemenaker menganggap fenomena itu tak menunjukkan sulitnya mencari kerja. Aneh kan?
Apa sebenarnya motif Ade Armando menyatakan Gibran adalah wapres terbaik yang dimiliki Indonesia? Tes ombakkah? Atau, jangan-jangan ada tujuan politik tertentu.
Ada spekulasi bahwa Presiden Prabowo Subianto yang memerintahkan. Benarkah?
Mampukah dia mengembalikan dan menjaga kepercayaan itu? Apa yang harus dia lakukan?
Akankah Jokowi tetap berpolitik dan membantu Gibran dengan partai perorangan alias tanpa partai politik?
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved