Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Anies Sanjung Gaya Politik PKS dan NasDem

Cahya Mulyana
14/11/2019 16:50
Anies Sanjung Gaya Politik PKS dan NasDem
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan(MI/Putri Anisa Yuliani)

GUBERNUR DKI Jakarta Anies Baswedan menyanjung upaya merajut persatuan yang dilakukan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai NasDem. Meskipun berbeda pandangan politik, kedua partai menunjukkan hubungan yang harmonis dan dapat memupuk energi persatuan bangsa.

"PKS sekarang memainkan peran yang cukup penting dalam menjaga persatuan dan akhir-akhir ini lagi musim pelukan ya, nampaknya simbolik tapi bila di puncak terjalin hubungan maka bisa InsyaAllah sampai ke bawahnya perasaan kebersamaan terjaga," kata Anies saat memberikan kata sambutan pada rapat koordinasi nasional (Rakornas) PKS, di Jakarta, Kamis (14/11).

Menurut dia, pimpinan PKS yang beberapa waktu lalu menerima kunjungan elite Partai NasDem, contoh langkah baik dalam merajut persatuan antar anak bangsa. Meskipun kebijakan politik masing-masing partai berbeda namun masih mendapatkan cara untuk tetap bersatu dalam bingkai kepentingan bangsa.

Baca juga: Pelukan itu Kado Terindah untuk NasDem

Ia mengatakan kedewasaan politik para tokoh bangsa itu perlu menjadi tuntutan karena perdebatan yang tajam tentang prinsip dan buah pikiran tidak membuat terpecah namun bersatu membangun Indonesia.

"Menarik mereka bisa duduk bersama, mereka bisa menjaga perasaan kebersamaan sebagai bangsa. Mudah-mudahan PKS bisa memainkan peran ini dengan sebaik-baiknya," terangnya.

Hal sama juga ia perjuangkan dalam menjalankan tugasnya sebagai gubernur. Caranya, membangun sarana transportasi umum terintegrasi. Ketika hal itu kembali menjadi pilihan masyarakat maka persatuan akan lebih kokoh di tingkat akar rumput dan hal ini harus diperjuangkan.

"Maka kami mendorong alat transportasi tidak hanya sebagai alat pemindah badan namun sebagai alat untuk merajut perasaan persatuan. Kita sering tidak memikirkan di kendaraan umum, kedudukan tidak menentukan tempat duduk dan di sana ada kesetaraan juga, di halte yang sama di tempat yang sama," pungkasnya.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya