Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PRESIDEN Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto membahas mengenai kemungkinan bergabung dalam koalisi pemerintah.
"Kami bicara banyak mengenai kemungkinan Partai Gerindra masuk ke dalam koalisi kita, tapi belum final. Kalau sudah final, baru akan kita sampaikan lagi," kata Jokowi seusai pertemuan sekitar satu jam di Istana Merdeka, Jumat (11/10).
Baca juga: NasDem Incar Pimpin Komisi Infrastruktur dan Energi di DPR
Adapun Prabowo yang merupakan rival Jokowi saat Pemilu Presiden (Pilpres) 2019 memastikan siap membantu pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin.
"Siap membantu kalau diperlukan. Kalau tidak masuk kabinet, kami tetap loyal di luar sebagai check and balance, penyeimbang. Karena di Indonesia tidak ada koalisi. Kita Merah Putih di atas segala hal."
Baca juga: Jokowi Undang Prabowo ke Istana Sore Ini
Dia menegaskan, Partai Gerindra selalu mengutamakan kepentingan yang besar yakni bangsa dan negara. "Kita bertarung secara politik. Begitu selesai, kepentingan nasional yang utama. Kita harus bersatu." (X-15)
Kenapa mereka berani mengusutnya? Apakah memang penegak hukum sudah kembali ke jalur yang semestinya dalam menegakkan hukum.
Atas tujuan apa sebenarnya Mendagri memutuskan Sumut menjadi pemilik baru empat pulau itu? Adakah agenda tersembunyi baik ekonomi atau politik?
Apakah itu juga pertanda inilah akhir episode 'petualangan' politik Jokowi pascalengser dari kursi kekuasaan yang sebelumnya sarat dengan cawe-cawe?
Apa sebenarnya motif Ade Armando menyatakan Gibran adalah wapres terbaik yang dimiliki Indonesia? Tes ombakkah? Atau, jangan-jangan ada tujuan politik tertentu.
Mampukah dia membesarkan PSI yang katanya partai anak muda itu? Atau sebaliknya, setelah tak lagi berkuasa, pengaruhnya bakal meredup untuk membesarkan PSI?
Ada spekulasi bahwa Presiden Prabowo Subianto yang memerintahkan. Benarkah?
Kedua kontestan Pilpres 2019 telah bertemu, saling rangkul, dan menyampaikan ungkapan persahabatan.
Kompetisi telah usai, suara rakyat sudah menentukan, waktunya Indonesia kembali bersama menata hari depan.
Pertemuan antara Jokowi dan Prabowo harus berjalan alami demi keutuhan dan persatuan rakyat Indonesia pascapilpres. Karena itu, tidak perlu terlalu dipaksakan oleh pihak mana pun
Kalau hanya perbedaan pendapat dan pandangan dalam kaitan pilihan politik, rekonsiliasi tidak diperlukan.
Rekonsiliasi mestinya dilandasi kesadaran bersama untuk menyatukan kembali masyarakat yang terbelah dalam pilpres, tidak disertai embel-embel tertentu.
Saat keduanya bertemu, para penumpang langsung berteriak histeris sembari mengangkat gawai masing-masing
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved