Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

Polri Jamin Objektifitas Autopsi Korban Meninggal Demo Sultra

Ferdian Ananda Majni
27/9/2019 20:11
Polri Jamin Objektifitas Autopsi Korban Meninggal Demo Sultra
kadiv Humas Mabes Polri Irjen Muhammad Iqbal(MI/Bary Fatahillah)

KEPOLISIAN RI telah melakukan autopsi terhadap 2 korban meninggal dunia saat demonstrasi mahasiswa di Gedung DPRD Sulawesi Tenggara, Kamis (26/(9).

Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Muhammad Iqbal menegaskan, pihaknya akan seobjektif mungkin mengautopsi jenazah Randi, 21 dan Yusuf Kardawi, 19. Telebih, autopsi dilakukan di tempat yang netral dan disaksikan semua pihak terkait.

"Ini kita sedang rampungkan dan autopsi itu memang diminta di tempat yang netral dan disaksikan semua pihak. Kita tidak ingin ada pertanyaan-pertanyaan, harus netral dan seobjektif mungkin," kata Iqbal di Jakarta, Jumat ((27/9).

Iqbal mengungkapkan, autopsi terhadap Randi, mahasiswa jurusan Perikanan Universitas Halu Oleo telah dilakukan pada Kamis (26/9) malam. Sementara Yusuf, mahasiswa Fakultas Teknik di perguruan tinggi yang sama, diautopsi pada Jumat (27/9).

Autopsi terhadap Randi dilakukan karena adanya dugaan kematian akibat terkena tembakan peluru tajam di bagian dada sebelah kanan.

Baca juga : Wiranto Minta tidak Ada Spekulasi terkait Kematian Mahasiswa

Bila kesimpulan autopsi nanti membenarrkan dugaan tersebut, kata Iqbal, tim investigasi gabungan yang sudah dibentuk Kapolri untuk mengusut kematian Randi dan Yusuf akan mencari pelakunya untuk dimintai pertanggungjawaban hukum.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian pun, lanjut Iqbal, telah meminta Karo Provost Divisi Propam Polri Brigjen Hendro Pandowo dan Inspektur Wilayah Itwasum Polri Brigjen Denni Gabriel untuk memeriksa adanya pelanggaran standar operasional prosedur (SOP) oleh personel Polda Sultra atau Polres Kendari dalam penanganan aksi demo mahasiswa.

"Saat ini bapak Kapolri sudah mengirimkan dua tim. Satu tim propam dan satu dari inspektorat pengawasan umum," jelasnya.

Karenan\ya, Iqbal berharap masyarakat menunggu dan percaya terhadap proses penyelidikan penyebab kematian korban dan pelaku penembakan kepada tim investigasi bentukan Kapolri tersebut.

"Penyelidikan dilakukan secara ilmiah. Dua orang ini bekerja untuk memastikan apakah ada kesalahan SOP dan lain-lain. Percayakan kepada kami, kepada tim investigasi gabungan untuk melakukan penyelidikan secara saintifik," lanjutnya. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik