Headline

Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.

TNI Harus Berinovasi Jawab Perkembangan Teknologi

Akmal Fauzi
25/9/2019 11:39
TNI Harus Berinovasi Jawab Perkembangan Teknologi
Irjen TNI Letnan Jenderal TNI Muhammad Herindra saat membacakan amanat Panglima TNI di acara seminar Seminar Nasional(Dok. Puspen TNI)

PERKEMBANGAN teknologi serta perubahan sosial menjadi tantangan yang harus dihadapi prajurit TNI. Mereka harus memperkuat sumber daya manusia yang dimilikinya, tidak hanya sebagai awak alutsista yang modern, tetapi juga personel yang mengarahkan adaptasi inovasi.

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan kemajuan teknologi memungkinkan menciptakan teknologi baru. Hal itu bisa membuat teknologi digunakan untuk tujuan yang bertentangan dengan kepentingan bangsa dan negara.

“Penggunaan teknologi yang semakin mudah dimanfaatkan oleh musuh untuk menyerang,” kata Panglima TNI dalam amanat yang dibacakan Irjen TNI Letnan Jenderal TNI Muhammad Herindra dalam Seminar Nasional "Transformasi Peran TNI 2045 Dalam Dinamika Tantangan Global" di Aula Gatot Subroto, Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (25/9).

Panglima kemudian mencontohkan kasus serangan drone ke kilang minyak Arab Saudi. Contoh sederhana lainnya, kata dia, media sosial yang digunakan untuk menggerakkan kerusuhan bahkan merekrut sel-sel teroris baru.

“Selain itu, secara khusus Indonesia masih berhadapan dengan berbagai bencana alam. Kita juga masih memiliki tantangan berupa gerakan separatisme maupun terorisme. Terdapat pula perubahan iklim dan pertambahan jumlah penduduk yang berkaitan dengan ketersediaan pangan, energi, ataupun air,” jelasnya.

Baca juga: Alat Tempur TNI akan Beralih ke Digital

Selain itu, jumlah penduduk dunia pada 2045 akan mencapai 10 miliar jiwa. Indonesia diramalkan akan menjadi negara maju dengan produk domestik bruto atau (PDB) terbesar kelima dunia.

Satu dekade sebelumnya, pada tahun 2036 Indonesia mengalami bonus demografi yang sangat strategis bagi pembangunan nasional.

“Tetapi kita harus mewaspadai pula 20-30 tahun kegagalan tinggal landas dan mencapai keunggulan,” ujarnya.

Atas dasar itu, lanjut Panglima, prajurit TNI harus menyikapi tantangan tersebut. TNI telah mecanangkan diri menjadi organisasi yang adaptif, organisasi yang mampu menghadapi perkembangan dunia dengan segala kompleksitas tantangannya.

TNI juga harus memperkuat sumber daya manusia yang dimilikinya, tidak hanya sebagai pengawak alutsista yang modern, tetapi juga personel yang mengarahkan adaptasi inovasi.

“TNI harus merusmuskan langkah-langkah strategis jangka panjang menjelang 100 tahun Negara Kesatuan Republik Indonesia pada tahun 2045,” pungkasnya.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya