Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Wadah Pegawai KPK Harap Jokowi Tak Salah Pilih Capim KPK

Dhika Kusuma Winata
02/9/2019 14:19
Wadah Pegawai KPK Harap Jokowi Tak Salah Pilih Capim KPK
Koalisi masyarakat sipil membawa spanduk bertuliskan 'Jokowi Harus Berani' di Car Free day (CFD) Thamrin-Sudirman, Minggu (1/9).(MI/Susanto)

PRESIDEN Jokowi dijadwalkan akan menerima 10 nama rekomendasi dari Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Wadah Pegawai KPK berharap Jokowi memilih kandidat yang tepat untuk memimpin komisi antirasuah itu selama lima tahun ke depan. Diharapkan, Presiden Jokowi bisa menolak capim yang diduga bermasalah dan memiliki rekam jejak buruk.

"Kami meminta Pak Jokowi selektif dalam memilih 10 capim KPK. Kalau yang dipilih merupakan sosok-sosok yang bersih, berintegritas, dan punya semangat pemberantasan korupsi maka kami tidak akan khawatir," kata Ketua Wadah Pegawai KPK Yudi Purnomo kepada wartawan di Gedung KPK, Jakarta, Senin (2/9).

Yudi mengatakan sudah menghimpun aspirasi pegawai KPK yang menolak capim diduga bermasalah. Pihaknya sudah menyiapkan petisi yang ditandatangani 1.000 pegawai KPK. Menurut rencana, petisi akan dikirim ke Jokowi bersama sebuah surat yang meminta agar KPK terus diperkuat.

"Selama 16 tahun ini KPK memberantas korupsi. Harapan kami agar pemberantasan korupsi jangan sirna. Jangan ada upaya-upaya yang akan melemahkan KPK," tandasnya.

Sebelumnya, Pansel Capim KPK menyatakan sudah bulat mengantongi 10 nama kandidat pemimpin komisi antirasuwah hasil seleksi yang telah dilakukan.

Anggota Pansel Hendardi mengatakan pagi tadi, Senin (2/9), tim sudah menggelar rapat terkait dengan nama-nama yang akan diserahkan ke Presiden Jokowi. Sore ini, pukul 15.00 WIB, tim Pansel akan bertemu Jokowi menyerahkan rekomendasi 10 kandidat.

"Jika tidak berubah, jam 15.00 WIB kami rencananya diterima Presiden. Sepuluh nama kami serahkan kepada Presiden," kata Hendardi.(OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya