Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
PARTAI Golkar mengapresiasi Presiden Joko Widodo yang tak mengakomodasi kubu 02 (Prabowo Subianto-Sandiaga Uno) di Kabinet Kerja jilid II periode 2019-2024.
"Keputusan Presiden Jokowi tanpa mengakomodasi parpol eks 02 dalam kabinet tentu patut kami dukung dan apresiasi. Kami sangat solid dalam mengamankan apa yang menjadi keputusan tersebut," kata Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Sadzily, Rabu (14/08).
Tokoh muda partai beringin ini saat dihubungi tengah berada di Tanah Suci selaku Wakil Ketua Komisi VIII DPR yang menjalankan fungsi pengawasan terkait penyelenggaraan ibadah haji 2019.
Menurut Ace, dukungan parpol koalisi yang selama ini mennyokong pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019, sudah sangat kuat karena menguasai 63% kursi di parlemen.
"Soliditas koalisi telah terbukti mampu menjelaskan ke publik dalam kampanye Pilpres tentang visi & misi 5 tahun ke depan," jelasnya.
Baca juga: Kabinet Baru Jokowi Bakal Yahud
Di sisi lain, Ace menegaskan bahwa penyusunan komposisi kabinet merupakan hak prerogatif Jokowi sebagai Presiden terpilih.
"Beliau pasti mengetahui kebutuhan bangsa ini terkait figur yang tepat untuk membantu beliau dalam merealisasikan janji-janji politiknya," pungkasnya.
Kekuatan parpol koalisi pendukung Jokowi-Amin memang signifikan di parlemen yang berasal dari PDI Perjuangan, Partai Golkar, PKB, Partai NasDem, dan PPP.
Sebelumnya, dalam pertemuan dengan Forum Pemimpin Redaksi di Istana Merdeka, Rabu siang (14/8), mantan Gubernur DKI itu memastikan bahwa kabinetnya telah terbentuk dan tanpa mengakomodasi kubu 02. "Jumlah 62% di parlemen sudah cukup. Waktu saya di Gubernur Jakarta, cuma 18% di DPRD, ya enggak apa-apa," tandasnya. (OL-8)
Politikus Partai Golkar, Melchias Markus Mekeng, menantang pihak-pihak yang mendorong digelarnya Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) untuk berani muncul ke publik.
Munculnya Bahlil sebagai caketum bukan keinginan dari akar rumput dan elite internal Golkar.
PARA kader muda Partai Golkar yang berasal dari latar belakang aktivisme organisasi Cipayung dan BEM meluncurkan buku reflektif.
Pihak Istana menanggapi isu Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) yang belakangan mengaitkan Partai Golkar dengan dinamika internal dan dugaan keterlibatan Istana.
KETUA Bidang Keagamaan dan Kerohanian, DPP Partai Golkar Nusron Wahid membantah isu Munaslub Partai Golkar dan pergantian Ketua Umum Bahlil Lahadalia
Masyarakat diimbau untuk tidak ikut-ikutan mengibarkan bendera bajak laut bergambar tengkorak ala tokoh anime One Piece.
Selain Tom Lembong, masih ada beberapa mantan menteri era Jokowi yang terjerat kasus korupsi. Berikut beberapa mantan menteri tersebut.
Seharusnya Prabowo berkaca pada kabinet pemerintahan Jokowi.
“Setahu saya ada. Kan Pak Prabowo sudah ngomong kalau nama-nama dari kabinet Pak Jokowi yang bagus-bagus akan juga dipakai untuk membantu beliau."
MENTERI Sosial Tri Rismaharini bungkam saat ditanya rencana mundur dari kabinet Presiden Jokowi. Ia hanya tersenyum dan melambaikan tangan ke awak media, Selasa (3/9).
PDIP berharap reshuffle kabinet di akhir masa jabatan ditujukan untuk meningkatkan kinerja. Pasalnya, persoalan perekonomian rakyat mendesak untuk diselesaikan.
Saat ditanya lebih lanjut soal Menteri ESDM Arifin Tasrif yang akan digantikan oleh Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Presiden enggan menjawab kabar tersebut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved