Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Santunan Petugas KPPS Rampung Tahun Ini

Media Indonesia
22/7/2019 10:05
Santunan Petugas KPPS Rampung Tahun Ini
Ketua KPU Arief Budiman (kiri) menyerahkan santunan uang kepada perwakilan keluarga petugas KPPS yang wafat di Kantor KPU DIY(ANTARA /HENDRA NURDIYANSYAH)

KOMISIONER KPU Ilham Saputra mengakui santunan untuk 542 ahli waris petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) se-Indonesia yang meninggal dunia selama penyelenggaraan Pemilu serentak 2019 ditargetkan rampung tahun ini.  

Sejauh ini KPU telah menyalurkan santunan duka kepada 162 ahli waris di beberapa daerah di Indonesia seperti Banten, Bogor, Bekasi, Jakarta, Yogyakarta, dan sebagian daerah di Jawa Timur.

Berdasarkan data yang dimiliki KPU, total yang meninggal dunia sebanyak 749 orang petugas, 542 di antaranya sudah dilakukan verifikasi.   

Ilham mengatakan nama yang tidak terverifikasi berarti tidak memenuhi syarat ketentuan, salah satunya meninggal dunia di luar tanggal yang telah ditentukan, yaitu mulai sejak persiapan Pemilu hingga 10 Mei 2019. “Kita kan pakai uang negara, tidak boleh asal, harus betul-betul diverifikasi,’’ ujar Ilham.   

Ilham mengatakan setelah memberi santunan kepada 162 ahli waris, saat ini KPU belum melanjutkan pemberian santun-an kepada 380 orang lainnya disebabkan masih mengurus administrasi. “Ada persoalan administrasi yang belum selesai, salah satunya perihal penyaluran dana dari Departemen Keuangan, Insya Allah dalam waktu dekat kami selesaikan semuanya.’’

Baca juga: Satu lagi Bukti KPPS tidak Diracun

Khusus di Bekasi, uang santun-an digunakan ahli warisnya untuk membantu orang miskin.

 “Uang ini akan dipergunakan untuk membantu para janda, yatim piatu, dan mereka yang lebih membutuhkan,’’ kata Tatie Wardiyanti, salah seorang ahli waris penerima bantuan.

Tatie merupakan istri Sonny Soemarsono, satu dari 10 petugas KPSS yang mendapatkan santun-an senilai Rp36 juta per orang. Ia menyatakan selain membantu orang yang tidak mampu, uang tersebut juga dipergunakan untuk memperbaiki makam suaminya.

Dia bersyukur karena pihak KPU tidak melupakan begitu saja kematian suaminya, pasca-bertugas sebagai penyelenggara Pemilu 2019. “Suami saya tidak ada riwayat penyakit, sehat-sehat saja. Mungkin karena usianya sudah 74 tahun dan sudah menjadi petugas KPPS sejak 2010,’’ ujar Tatie. (Ins/Uca/P-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya