Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
KOMISIONER KPU Ilham Saputra mengakui santunan untuk 542 ahli waris petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) se-Indonesia yang meninggal dunia selama penyelenggaraan Pemilu serentak 2019 ditargetkan rampung tahun ini.
Sejauh ini KPU telah menyalurkan santunan duka kepada 162 ahli waris di beberapa daerah di Indonesia seperti Banten, Bogor, Bekasi, Jakarta, Yogyakarta, dan sebagian daerah di Jawa Timur.
Berdasarkan data yang dimiliki KPU, total yang meninggal dunia sebanyak 749 orang petugas, 542 di antaranya sudah dilakukan verifikasi.
Ilham mengatakan nama yang tidak terverifikasi berarti tidak memenuhi syarat ketentuan, salah satunya meninggal dunia di luar tanggal yang telah ditentukan, yaitu mulai sejak persiapan Pemilu hingga 10 Mei 2019. “Kita kan pakai uang negara, tidak boleh asal, harus betul-betul diverifikasi,’’ ujar Ilham.
Ilham mengatakan setelah memberi santunan kepada 162 ahli waris, saat ini KPU belum melanjutkan pemberian santun-an kepada 380 orang lainnya disebabkan masih mengurus administrasi. “Ada persoalan administrasi yang belum selesai, salah satunya perihal penyaluran dana dari Departemen Keuangan, Insya Allah dalam waktu dekat kami selesaikan semuanya.’’
Baca juga: Satu lagi Bukti KPPS tidak Diracun
Khusus di Bekasi, uang santun-an digunakan ahli warisnya untuk membantu orang miskin.
“Uang ini akan dipergunakan untuk membantu para janda, yatim piatu, dan mereka yang lebih membutuhkan,’’ kata Tatie Wardiyanti, salah seorang ahli waris penerima bantuan.
Tatie merupakan istri Sonny Soemarsono, satu dari 10 petugas KPSS yang mendapatkan santun-an senilai Rp36 juta per orang. Ia menyatakan selain membantu orang yang tidak mampu, uang tersebut juga dipergunakan untuk memperbaiki makam suaminya.
Dia bersyukur karena pihak KPU tidak melupakan begitu saja kematian suaminya, pasca-bertugas sebagai penyelenggara Pemilu 2019. “Suami saya tidak ada riwayat penyakit, sehat-sehat saja. Mungkin karena usianya sudah 74 tahun dan sudah menjadi petugas KPPS sejak 2010,’’ ujar Tatie. (Ins/Uca/P-1)
Sebanyak enam petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) meninggal dunia saat bertugas selama penyelenggaraan Pilkada Serentak 2024.
KPU resmi membuka pendaftaran Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang akan bekerja saat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024
HONOR KPPS Pilkada Serentak 2024 akan lebih rendah dibanding petugas KPPS yang bertugas pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, Februari lalu.
Untuk satu tempat pemungutan suara (TPS) nantinya akan diisi oleh 7 anggota KPPS dan perekrutan ini menjadi kewenangan panitia pemungutan suara (PPS).
KPU Tangsel mulai membuka tahapan rekrutmen KPPS Pilkada 2024
SEJAK dibuka pada 11 Desember 2023, peminat lowongan calon anggota KPPS untuk Pemilu 2024 di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara, minim pendaftarnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved