Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
MABES Polri mengungkapkan hasil uji balistik terhadap proyektil yang ditemukan pada tubuh korban tewas dalam kerusuhan 22 Mei. Dua diantaranya diketahui ditembak dari jarak 10 meter dan 30 meter dari sisi berbeda-beda.
Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes. Pol. Suyudi Ario Seto mengatakan dari sembilan korban, dua korban telah selesai diautopsi dan menemukan dua proyektil di tubuhnya. Sedangkan jasad lainnya tidak diautopsi karena belum ada izin dari pihak keluarga.
"Dari serangkaian penyidikan terhadap 9 orang itu, dua korban karena ditembak orang tak dikenal yakni Harun Al Rasyid di Slipi dan Abdul Aziz di Asrama Brimob, Petamburan," kata Suyudi dalam rilis perkembangan hasil penyidikan perkara kerusuhan 21-22 Mei di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (5/7).
Baca juga: Polisi Ungkap Kronologi dan Pelaku Penembakan Harun Ar-Rasyid
Dia menjelaskan, Abdul Aziz ditemukan sekitar 100 meter dari Asrama Brimob tepatnya di depan rumah sakit Pelni. Dari keterangan saksi, ia ditembak oleh orang tak dikenal dari arah belakang.
"Ini juga diduga dilakukan oleh orang yang tidak dikenal dengan jarak yang tidak terlalu jauh, kurang lebih sekitar 30 meter dari arah belakang, terkenal di punggung sebelah kiri kemudian proyektilnya tersisa di dada sebelah kiri," terangnya.(OL-4)
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu mengklaim sejak turunnya rezim Presiden Soeharto hingga saat ini pelanggaran HAM tidak pernah terjadi kembali.
Hal itu bukan tanpa alasan ketika Idham Aziz masih menjabat sebagai Kabareskrim, dirinya mengetahui setiap perkembangan kerusuhan 22 Mei.
Hal tersebut bukan tanpa alasan, ketika Idham Aziz masih menjabat sebagai Kabareskrim, dirinya mengetahui setiap perkembangan kerusuhan 22 Mei.
Berdasarkan temuan yang dilakukan Tim Pencari Fakta (TPF), Komnas HAM menyebut penembakan dalam demo ricuh itu bukan dilakukan kepolisian.
Dari 10 orang yang tewas itu, sembilan di antaranya berada di Jakarta dan seorang lainnya di Pontianak, Kalimantan Barat.
Salah satu sebabnya diungkapkan Komisioner Ombudsman RI Ninik Rahayu karena ada surat dari lembaganya kepada Kepala Polri tertanggal 21 Mei 2019.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved