Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
ASISTEN pribadi Menteri Pemuda dan Olahraga, Miftahul Ulum, tidak mengelak atas pertanyaan Jaksa Penuntut Umum (JPU) soal pemberian uang oleh Sekretaris Jenderal Komite Olahraga Nasional Indonesia Ending Fuad Hamidy.
Ulum mengaku beberapa kali meminta uang kepada Hamidy untuk kepentingan pribadinya sebanyak tiga kali. Pertama Ulum mengaku meminta uang Rp2 juta kepada Hamidy di sebuah kedai kopi di wilayah Senayan.
"Pernah, hanya uang kopi pribadi saja. Dua kali, sudah lama sekali, tahun 2017. Bersama yang lain, bukan adik kandung, adik-adik-an saya. Anaknya pak Menteri," kata Ulum.
Selain itu, Ulum juga mengakui adanya pemberian uang dari Hamidy. Ulum meminta uang Rp15 juta kepada Hamidy dengan alasan untuk pergi berlibur ke Yogyakarta. Selain itu, Ulum juga meminta kepada Hamidy sebesar Rp30 juta untuk kepentingan FC Kemenpora.
Baca juga : Menpora Sebut Tak Tahu Soal Besaran Dana Hibah ke KONI
JPU menanyakan kepada Ulum kenapa tidak melaporkan persoalan itu padahal Ulum mengetahui kalau Hamidy merupakan pihak KONI. "Tidak saya laporkan ke Menteri. Saya anggap itu adalah pribadi saya," tutur Ulum.
Pada persidangan sebelumnya, asisten pribadi Menpora Imam Nahrawi, Miftahul Ulum, disebut menerima Rp11,5 miliar dari Sekjen KONI, Ending Fuad Hamidy. Jaksa KPK menyebut uang yang diterima Ulum itu untuk keperluan Menpora.
Itu disampaikan jaksa saat membacakan surat tuntutan untuk Hamidy. Tuntutan itu juga disampaikan kepada Bendahara KONI, Johnny E Awuy, yang pula duduk sebagai terdakwa dalam sidang yang digelar di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (9/5).
Keduanya diyakini jaksa memberikan suap kepada Deputi IV Kemenpora Mulyana serta dua staf Kemenpora atas nama Adhi Purnomo dan Eko Triyanta.
Jaksa berpandangan dalam persidangan telah terungkap adanya peran Ulum agar dana hibah untuk KONI dapat dicairkan dengan syarat ada imbalan uang yang telah disepakati antara Ulum dengan Hamidy, yaitu 15% sampai 19% dari anggaran hibah KONI yang dicairkan. (OL-7)
KEJUARAAN Pencak Silat Kemenpora International Pencak Silat Championship 2025 telah usai digelar di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Minggu (13/7).
Kemenpora akan melakukan beberapa strategi akan terciptanya sebuah industri olahraga melalui Patriot Run Indonesia Emas 2025.
AJANG lari Patriot Run Indonesia Emas 2025 akan digelar di Kota Bekasi pada 21 September mendatang.
Kejurnas diharapkan juga jadi pengungkit ekonomi.
Selain mendorong kebugaran dan kebiasaan olahraga masyarakat, sektor ekonomi juga dipastikan bergerak.
Kehadiran Fornas menjadi salah satu langkah strategis pemerintah dalam mendorong budaya berolahraga di tengah masyarakat.
Indonesia Open Gymnastics 2025 telah dimulai sejak 2 Juli 2025 dan mempertandingkan disiplin Trampolin dan Ritmik.
Penilaian terhadap potensi atlet tak melulu didasarkan pada raihan gelar, namun juga mempertimbangkan peluang mereka untuk berkembang.
Kabupaten Cianjur diharapkan juga bisa memiliki wartawan yang memiliki kompetensi khusus pada bidang olahraga.
Jakarta Martial Arts Extravaganza (JMAE) 2025, festival pertandingan dan atraksi dari tiga cabang olahraga, yaitu Wushu, Muay Thai, dan Pencak Silat akan digelar pada 30 April hingga 4 Mei.
Program ini merupakan langkah preventif penting untuk menjaga kesehatan atlet agar dapat terus berprestasi dan mengharumkan nama bangsa di kancah internasional.
KONI akan mendampingi Pergatsi dalam berkomunikasi dengan pemangku kepentingan terkait.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved