Ika Presma Indonesia Ajak Elite kembali Bersatu

Thomas Harming Suwarta
03/7/2019 09:15
Ika Presma Indonesia Ajak Elite kembali Bersatu
Ketum Alumni BEM Indonesia.(Dok. Pribadi)

MESKI Mahkamah Konstitusi (MK) telah memutuskan hasil sengketa pemilihan presiden dan disusul dengan penetapan pasangan Presiden dan Wakil Presiden 2019-2024 oleh KPU, mahasiswa masih belum melihat persatuan di kalangan antarpendukung pasangan capres/cawapres, terutama kalangan akar rumput pendukung pasangan capres/cawapres yang mengalami kekalahan. Mereka terlihat masih belum menerima sepenuhnya hasil keputusan dan penetapan tersebut.Tentu saja situasi ini dalam pandangan mahasiswa mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.

Atas dasar itulah Ikatan Alumni Presiden Mahasiswa Indonesia (Ika Presma Indonesia) menggelar aksi simpatik di sekitar patung Arjuna Wiwaha dan Taman Pandang depan Istana Merdeka, kemarin. Mahasiswa pun mengajak para elite politik dan masyarakat pada umumnya untuk kembali merekatkan tali persaudaraan dan persatuan sesama anak bangsa.

"Kami sudah melihat ada sekelompok orang yang tidak bertanggung jawab yang dengan sengaja ingin merusak Pancasila. Karena itulah, TNI-Polri dan masyarakat harus sama-sama berintegrasi untuk selalu menjaga nilai-nilai Pancasila bersama," jelas Ketua UmumIkatan Alumni Badan Eksekutif Mahasiswa Indonesia Ismail Marasabessy.

Ika Presma Indonesia juga berharap rekonsiliasi kedua kubu dapat terbangun agar tidak ada lagi ancaman radikalisme, baik dari luar maupun dalam negeri. "Keputusan MK merupakan solusi atas sengketa pilpres yang terjadi selama ini. Karena itu pula, kubu Prabowo Subianto harus menerimanya dengan legawa," ungkap Ismail.

Partai Gerindra pun merespons isu rekonsiliasi yang saat ini bergulir. Bagi Gerindra, rekonsiliasi bisa terjadi jika memberikan keuntungan bagi Prabowo-Sandiaga dan jutaan pemilih mereka saat pilpres.

'Isu yang sedang berkembang saat ini pihak 01 akan memberikan berbagai tawaran politik agar Pak @prabowo menerima rekonsiliasi. Yang menjadi pertanyaan saat ini apakah tawaran tersebut menguntungkan untuk Pak @prabowo yang juga berarti harus menguntungkan bagi jutaan rakyat Indonesia yang telah memilihnya?', tulis akun resmi Partai Gerindra @Gerindra, kemarin.

Bagi Gerindra, hal yang menguntungkan tersebut terkait dengan posisi penting di pemerintahan yang bisa menjadi kesempatan bagi Prabowo menjalankan visi dan misi. "Yang dimaksud menguntungkan di sini ialah posisi penting di pemerintahan yang dapat digunakan kubu oposisi untuk memperjuangkan kesejahteraan rakyat Indonesia sesuai dengan visi-misi Prabowo-Sandi," lanjutnya.

Gerindra juga menegaskan jika posisi strategis itu tidak ada, rekonsiliasi tidak akan terjadi. "Visi-misi dan pandangan strategis membangun kembali Indonesia Raya Pak @prabowo harus diterapkan. Jika tidak, apa pun itu, rekonsiliasi tidak akan terjadi.'' (Ths/Dro/Ant/P-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya