Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

02 Sebut Pemilu 2019 Terburuk, KPU: Pemilu dengan Hoaks Terburuk

Melalusa Susthira K
29/5/2019 18:55
02 Sebut Pemilu 2019 Terburuk, KPU: Pemilu dengan Hoaks Terburuk
Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Viryan Azis.( ANTARA FOTO /Agus Setiawan/ama/18)

TERKAIT pernyataan Ketua Tim Hukum Badan Pemenangan Nasional (BPN) Bambang Widjojanto (BW) yang menilai bahwa Pemilihan Umum 2019 merupakan pemilu terburuk sepanjang masa.

Pernyataan itu pun ditampik oleh Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Viryan Azis. Ia justru menilai bahwa Pemilu 2019 merupakan pemilu dengan hoaks terburuk sepanjang masa.

"Yang ada adalah ini hoaks pemilu terburuk dalam sejarah pemilu Indonesia. Bayangin aja, orang saudara aja sampai berantem satu rumah. Dan itu bisa saya pertanggung jawabkan, datanya lagi dihimpun sebenarnya ada berapa banyak posting-an hoaks pemilu," ujar Viryan di Gedung KPU, Jakarta Pusat pada Rabu (29/5).

Lebih lanjut, Viryan mengatakan tuduhan demikian tidak bisa serta merta dilayangkan begitu saja, karena pemerintah maupun lembaga pendidikan juga berperan melakukan edukasi terkait dengan pemilih yang demokratis. Ia lantas mengkomparasikannya dengan era Orde Baru.


Baca juga: 5 Jaksa Ditunjuk Teliti Berkas Kivlan Zen


"Terburuk itu di zaman orde baru jelas-jelas kok. Loh, kalau zaman dulu kan nggak boleh protes, free and fair nggak ada. Masyarakat ada nggak dalam catatan sejarah pemilu di masa lalu bisa protes seperti ini? Nggak ada," pungkas Viryan.

Atas penilaian bahwa Pemilu 2019 menjadi pemilu terburuk dikarenakan banyaknya jumlah petugas KPPS yang meninggal, Viryan menjawab bahwa hal tersebut dikarenakan pihak KPU yang responsif dalam mendata korban jiwa. Pasalnya dalam Pemilu 2014 juga terdapat korban jiwa saat penyelenggaraan pemilu.

"Itu karena kami responsif mendata penyelenggara pemilu yang meninggal. Pemilu-pemilu sebelumnya kan tidak ada pendataan yang sedetail sekarang, itu sebagai bentuk KPU RI sadar dan bertanggung jawab terhadap jajaran ini. Kalau pemilu-pemilu sebelumnya coba, dari pemilu 2004 yang kami ikuti ya, itu selalu ada yang meninggal yang sakit, cuma tidak pernah (didata)," pungkas Viryan. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya