Headline

Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.

Ini Kronologi Kericuhan di Depan Bawaslu Versi Polisi

Antara
22/5/2019 11:18
Ini Kronologi Kericuhan di Depan Bawaslu Versi Polisi
Massa melakukan perlawanan ke arah Brimob di Kawasan Tanah Abang, Jakarta, Rabu (22/5) dini hari.(ANTARA/M Risyal Hidayat)

KEPALA Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo menjelaskan kronologi unjuk rasa di depan Gedung Bawaslu RI pada Selasa (21/5) yang berujung ricuh pada Rabu (22/5) dini hari.

Awalnya, unjuk rasa berjalan damai dan tertib di depan Gedung Bawaslu. Polri bahkan memberikan kelonggaran waktu hingga malam hari.    

"Kami beri kelonggaran hingga buka puasa bersama, salat isya, dan tarawih. Bahkan anggota kami (polisi) salat bareng massa. Setelah itu massa diimbau Kapolres untuk bubar," kata Brigjen Dedi saat dihubungi, Rabu (22/5).    

Kemudian, massa peserta aksi membubarkan diri pada Selasa (21/5) sekitar pukul 21.00 WIB.

Namun, sekitar pukul 23.00 WIB, tiba-tiba sekelompok massa berjumlah ratusan orang muncul di depan Gedung Bawaslu dan merusak kawat pembatas berduri.    

Baca juga: 20 Ribu Personel TNI Diturunkan Bantu Pengamanan Aksi 22 Mei

Petugas awalnya berupaya membubarkan massa dengan negosiasi. Namun massa tetap bertahan.    

"Massa kemudian didorong oleh petugas (aparat). Pada saat pendorongan itu, massa melemparkan batu, kayu dan bom molotov," katanya.    

Kemudian petugas terus berupaya mendorong massa menjauhi Gedung Bawaslu. Tercatat pukul 03.00 WIB, akhirnya massa mundur ke arah Tanah Abang.    

Dedi juga menginformasikan, pada Rabu (22/5) sekitar pukul 01.30 dini hari , massa membakar kendaraan di depan asrama polisi di Petamburan, Jakarta.    

Sementara Polri masih mengecek kepastian jumlah korban yang jatuh dalam aksi unjuk rasa depan Bawaslu RI yang berujung ricuh semalam.    

"Masih dicek," kata mantan Wakapolda Kalteng itu. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya