Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Fadli Zon Ogah Boikot Perwakilan Gerindra di Parlemen

Putri Rosmalia Octaviyani
17/5/2019 14:49
Fadli Zon Ogah Boikot Perwakilan Gerindra di Parlemen
Arief Poyuono (tengah) berada di Polda Metro Jaya, beberapa waktu silam.(MI/ANGGA YUNIAR )

WAKIL Ketua Umum Gerindra, Fadli Zon, menolak seruan rekan satu partainya Arief Poyuono agar Kubu Prabowo-Sandiaga juga menolak hasil pemilu legislatif. Fadli berpendapat itu hanya pendapat pribadi Poyuono. Bukan mewakili Gerindra atau BPN.

"Ya itu kan pendapat pribadi. Pilpres dan pileg itu beda," ujar Fadli di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (17/5).

Baca juga: Arief Poyuono: Demokrat Keluar saja dari Koalisi Prabowo-Sandi

Sebelumnya, Arief Poyuono meminta Prabowo-Sandiaga juga menolak hasil Pileg 2019. Menurut Poyuono, kecurangan terjadi bukan hanya di pilpres, melainkan juga di pileg. Ia mengklaim kecurangan itulah yang membuat partai-partai baru gagal masuk DPR karena hasilnya di bawah ambang batas 4%.

Arief bahkan menyebut tidak perlu ada perwakilan Gerindra di parlemen. "Enggak perlu ada (wakil) di parlemen dong. Bukan hanya caleg Gerindra ya, tapi caleg koalisi BPN," ujar Arief yang juga wakil ketua umum Gerinda.

Namun, kata Fadli, pemilu presiden (pilpres) dan pemilu legislatif (pileg) merupakan dua hal yang berbeda. Dengan begitu, penanganan kecurangan masif yang diklaim oleh Kubu 02 ada di pilpres tidak bisa diperlakukan sama dengan pileg.

"Di pileg ada kecurangan juga. Tetapi penanganannya beda dengan pilpres," ujar Fadli.

Baca juga: Demokrat Tak Butuh Permintaan Maaf dari Arief Poyuono

Fadli mengatakan pada pileg ada kompetisi antar partai peserta pemilu dan internal. Ia mengibaratkannya sebagai kompetisi horizontal dan vertikal.

"Soal pileg meski ada kecurangan tentu ada mekanismenya. Jadi tidak masalah. Kecurangannya tentu beda dengan pilpres yang terjadi sebelum, saat, dan setelah," ujar Fadli.

Fadli menyerahkan urusan dugaan adanya kecurangan pileg ke parpol masing-masing dan perwakilannya di daerah. Ia menganggap tidak tepat bila dugaan kecurangan pilpres yang saat ini digaungkan BPN dikaitkan dengan persoalan pileg. (Pro/A-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya