Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

KPU Tantang Siapa pun yang Menuduh Lembaga itu Curang

Insi Nantika Jelita
10/5/2019 08:10
KPU Tantang Siapa pun yang Menuduh Lembaga itu Curang
Ketua KPU Arief Budiman(ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

KETUA KPU Arief Budiman menantang siapa pun yang terus menuduh KPU curang dalam Pemilu 2019 untuk membuktikan ujarannya.

"Apa yang belum saya buka? Coba tunjukkan apa yang belum saya buka sampai saat ini tentang tahapan pemilu," ujar Arief.

Menurut Arief, pihak KPU selaku penyelenggara pemilu telah membuka seluruh proses rekapitulasi perhitungan suara Pemilu 2019 secara transparan kepada publik. Ia pun bertanya balik kepada pihak yang menyangsikan KPU, bagian mana yang belum diungkap oleh KPU kepada publik.

"Coba tunjukkan sama saya, kau mau tahu apa dan itu belum saya sampaikan kepada publik, pengen tahu apa coba," imbuh Arief.

Arief menegaskan, sejak dari awal rekapitulasi penghitungan suara Pemilu 2019 dimulai pihaknya sudah secara transparan membuka kepada publik bagaimana mekanisme ataupun cara kerja penghitungan suara berjalan.

"Pengen tahu server, saya kasih tahu servernya. Pengen tahu operator, saya kasih tahu operatornya. Pengen tahu Situng itu seperti apa, saya kasih tahu semuanya. Apa yang belum saya beri tahukan?, tukas Arief.

Seperti diketahui, KPU saat ini sedang merampungkan proses penghitungan suara Panitia Pemilih Luar Negeri (PPLN) untuk kemudian hari ini mulai menjalankan proses rekapitulasi penghitungan suara nasional. Masyarakat pun dapat secara terbuka mengakses jalannya proses rekapitulasi suara melalui laman pemilu2019.kpu.go.id.

Tuduhan bahwa KPU curang juga dimunculkan di DPR, khususnya dari Partai Gerindra. Uniknya PKS yang selama ini setia dengan Gerindra, kali ini mbalelo. Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mengatakan pembentukan pansus pemilu tidak perlu buru-buru dilakukan.

Menurutnya, proses pemilu masih berlangsung sehingga, jika terburu-buru, akan berdampak pada jadwal yang telah ditetapkan KPU sebagai penyelenggara pemilu. "Jadi tidak bisa terburu-buru karena kalau pansus dilakukan sekarang, ya jadwal penetapan bisa terganggu," kata Mardani.

Sekjen DPP PPP Arsul Sani menegaskan bahwa partainya menolak usulan pembentukan pansus pemilu karena lebih baik mengikuti dahulu seluruh tahapan penyelenggaraan pemilu. (Faj/Ins/*/Ant/P-1)  



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya