KPPS Wafat karena Ragam Penyakit

Putri Rosmalia
09/5/2019 08:10
KPPS Wafat karena Ragam Penyakit
Menteri Kesehatan Nila F Moeloek(ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)

MENTERI Kesehatan Nila F Moeloek telah menugasi jajaran dinas kesehatan setiap daerah untuk mendalami penyebab meninggalnya ratusan petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Pemilu 2019. Hingga saat ini proses masih berjalan.

Dari seluruh provinsi, DKI Jakarta menjadi yang pertama menyelesaikan proses pendalaman tersebut. Diketahui sebanyak 18 petugas KPPS yang meninggal di DKI disebabkan penyakit yang beragam.

"Dari 18 orang ini diketahui penyebab kematiannya. Pertama, 8 orang sakit jantung yang mendadak, kemudian gagal jantung, liver, stroke, gagal pernapasan, dan infeksi otak," ujar Nila.

Nila menyebutkan proses yang dilakukan Kemenkes juga melibatkan banyak pihak, dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Fakultas Kedokteran UI, hingga Komnas HAM bidang ketenagakerjaan.

"Dirjen Pelayanan Kesehatan sudah kasih surat edaran kepada 34 provinsi, ke kepala dinas kesehatan, agar bantu pengawasan kesehatan para petugas pemilu dan kemudian surat edaran ini kami sudah mengulang lagi minta laporan dari data yang ada di provinsi," ujar Nila.

Dari petugas-petugas KPPS yang meninggal, lokasi meninggal juga beragam. Ada yang di lokasi penghitungan, rumah, rumah sakit, hingga di perjalanan. "Kalau di DKI, usia yang meninggal dunia terbanyak di atas 50 bahkan sampai 70. Jadi dari 18 data DKI itu, 2 meninggal usia 70, 5 usia 60-69 tahun, dan 8 di usia 50-59. Jadi terbanyak usia tua,'' tukas Nila.

Ketua DPR Bambang Soesatyo mendesak pemerintah segera merealisasikan pemberian santunan kepada keluarga anggota KPPS yang meninggal. Kemenkes juga diminta mengkaji penyebab meninggalnya ratusan petugas KPPS itu.

"Pimpinan dewan juga meminta Kementerian Kesehatan untuk melakukan pengkajian mengenai sebab musabab banyaknya petugas penyelenggara yang meninggal dunia dan mengalami sakit," kata Bambang.

Berdasarkan data yang dihimpun Komisi Pemilihan Umum (KPU) per 2 Mei 2019, jumlah petugas KPPS yang meninggal sudah 412 orang. Para petugas KPPS itu meninggal dalam tugas demi berjalannya pesta demokrasi.

Sekjen KPU Arif Rahman Hakim menjelaskan kasus meninggalnya petugas KPPS paling banyak ditemukan di Provinsi Jawa Barat, yakni sebanyak 100 kasus. Disusul Jawa Tengah sebanyak 62 kasus dan Jawa Timur 39 kasus. Ketiga daerah tersebut merupakan daerah dengan jumlah daftar pemilih tetap dan tempat pemungutan suara terbanyak.

Selain 412 meninggal dunia, sebanyak 3.658 petugas KPPS jatuh sakit saat bertugas.

Dengan demikian, total ada 4.070 petugas KPPS yang mengalami musibah selama menyukseskan pemilu.

Beri santunan
PDI Perjuangan berduka atas gugurnya ratusan petugas KPPS saat bertugas di Pemilu 2019. PDIP juga akan menyantuni para keluarga korban.

"DPP PDIP telah memerintahkan jajaran tiga pilar partai, yaitu struktural partai, eksekutif, dan legislatif partai itu memberikan perhatian yang sebaiknya karena ini menjadi bagian yang menjadi tugas evaluasi bersama," ujar Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto. (Faj/P-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya