Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
CALON presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto kembali melakukan sujud syukur usai mengklaim kemenangan. Ia dianggap tak mempelajari kesalahan pada Pemilu 2014 ketika mengklaim dan melakukan hal serupa.
"Pak Jokowi saja malah mengatakan tunggu hasil dari real count KPU. Nah ini yang menjadi kontradiktif untuk Pak Prabowo, jadi aneh sendiri," kata juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Arya Sinulingga, Kamis (18/4).
Prabowo seharusnya melihat sikap perkasa Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok/BTP). Keduanya tak bermanuver ketika hasil quick count tak sesuai harapan.
"Harusnya Pak Prabowo belajar dari AHY dan BTP yang ketika kalah quick count mereka langsung mengakui," tegas Arya.
Arya menyarankan Prabowo mengakui kekalahan hasil penghitungan cepat yang telah dimandatkan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Terlebih, selisih angka mencapai dua digit.
Baca juga: TKN: Indopos Lancarkan Fitnah Besar soal Ahok Gantikan Ma'ruf
Prabowo bisa meributkan ketika margin of error hanya di angka 1%. Menjadi logis bila semua pihak harus menunggu hasil real count untuk mengetahui siapa yang benar-benar memenangi 'pertarungan'.
Sebelumnya, calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto mengklaim menang dari hasil hitung exit poll dan quick count versi tim internal Badan Pemenangan Nasional (BPN). Prabowo bahkan menyebut angka kemengan bahkan mencapai 62%.
Prabowo tak percaya hasil penghitungan cepat lembaga survei arus utama yang mengunggulkan pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Lembaga survei yang dimandatkan KPU dianggap memprovokasi dan menggiring opini publik.
Prabowo meminta semua relawan dan pendukung di bawahnya mengawal surat suara dari tingkat TPS hingga kecamatan. Kemenangan jangan sampai direbut pihak lain.
Usai mengklaim kemenangan, Prabowo langsung melakukan sujud syukur. Tindakan serupa juga dilakukan Prabowo pada Pemilu 2014. Sayangnya, saat itu Prabowo yang berpasangan dengan Hatta Radjasa harus menelan kekalahan. (Medcom/OL-7)
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menilai masih ada waktu untuk mengejar ketertinggalan elektabilitas dari Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)
JURU bicara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Chico Hakim menuturkan masih mencermati duet Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) untuk maju di Pilkada DKI Jakarta.
PKB nilai peluang usung Ahok di Pilgub DKI sangat kecil
PKB memprediksi Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta 2024 hanya diikuti dua pasangan calon (paslon). PKB menunggu survei pamungkas untuk mengumumkan rekomendasi kepada Anies Baswedan.
Pak Ahok dan Pak Anies kalau dipertandingkan sepak bola, itu semacam El Clasico. Bukan sekedar rematch tetapi El Clasico. Ditunggu-tunggu banyak orang.
PDI Perjuangan merespons peluang Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kembali menjadi lawan Anies Baswedan di Pemilihan Gubernur Pilgub DKI Jakarta 2024.
Persija mempunyai pemain yang tidak ber-KTP DKI Jakarta di antaranya adalah Stefanus Alua (Papua), Danny Saputra (Depok), Tony Sucipto, Sandi Sute, dan Nugroho Fatchur Rochman.
Osas sudah mengetahuin latar belakang capres 2019 dan tahu siapa yang akan dipilih
Persija berikan kesempatan untuk pemain menggunakan hak suara pada 17 April
United ingin memperkuat lini belakang mereka dan de Ligt dianggap bisa menjadi solusi yang dibutuhkan tim saat ini.
PEMILU 2019 akan segera digelar. Penyelenggara pemilu, yaitu KPU dan Bawaslu pun dituntut untuk menyiapkan pesta demokrasi tersebut dengan sebaik mungkin. Persiapan yang matang amat diperlukan.
WAKTU pemilihan presiden/wakil presiden dan anggota legislatif tinggal tiga minggu lagi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved