Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

PKH Sukses Turunkan Angka Kemiskinan Jadi Single Digit

Mediaindonesia.com
11/4/2019 12:15
PKH Sukses Turunkan Angka Kemiskinan Jadi Single Digit
Anggota Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma(ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak )

PROGRAM Keluarga Harapan (PKH) dinilai sebagai salah satu jurus itu petahana Joko Widodo untuk menurunkan angka kemiskinan menjadi 9,66%, merujuk data Basan Pusat Statistik September 2018.

"Angka 9,66% ini secara akumulatif jumlah penduduk miskinnya itu dari 27 juta menjadi sekitar 25 juta. Artinya jumlah penduduknya bertambah tapi secara akumulatif mengalami penurunan jumlah masyarakat miskin," kata anggota Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Muhammad Misbakhun, di Jakarta, hari ini.

Menurut Misbakhun, banyak program yang telah digulirkan pemerintah untuk mengatasi kemiskinan, seperti penyediaan lapangan pekerjaan untuk mengurangi angka pengangguran, termasuk conditional cash transfer seperti PKH.

PKH, kata Misbakhun, merupakan program yang dianggap berhasil dan diakui oleh banyak pihak, termasuk Bank Dunia.

"Program conditional cash transfer Indonesia itu termasuk yang mendapat penghargaan dari Bank Dunia sebagai upaya mengatasi kemiskinan yang sangat signifikan," ujarnya.

Dalam PKH, jelas Misbakhun, terdapat skenario ganda untuk membantu keluarga miskin sekaligus memamksa anak-anak mereka tetap sekolah sehingga indikator indeks pembangunan manusianya juga meningkat.

"Kemudian pelayanan kesehatan, bagaimana mengatasi stunting dan sebagainya sehingga dari sisi pelayanan kesehatan juga naik. Sehingga mau tidak mau PKH ini juga salah satu pendorong," jelas dia.

Misbakhun  menyebutkan, sejumlah data program ekonomi Jokowi yang dianggap erat kaitannya dengan pemerataan dan belanja sosial untuk mengurangi kesenjangan ekonomi.


Baca juga: Ratna Mundur dari BPN secara Sukarela


"Program ekonomi Pak Jokowi ini berpihak pada masyarakat sehingga kemiskinan bisa diatasi. Pertumbuhan pada kisaran 5% itu diikuti dengan pemerataan.

Affirmative action, keberpihakan itu ditegaskan dalam bentuk belanja sosial yang sangat signifikan. Bagaimana mengangkat derajat masyarakat bawah itu tetap bisa melakukan aktivitas kehidupan mereka sehari-hari dengan kehadiran negara," papar dia.

Menurut Misbakhun, inilah keberpihakan Jokowi kepada wong cilik. Pemerintah bergerak mengatasi kemiskinan, kesenjangan sosial, dan terus membangun pemerataan. Pertumbuhan ekonomi 5,17% itu, kata dia, dalam rangka pemerataan terhadap seluruh masyarakat

"Walaupun pemerintah melakukan pembangunan infrastruktur untuk meningkatkan pembangunan akses, koneksivitas, kemudian dan meningkatkan kualitas infrastruktur tapi belanja sosial tetap dilakukan," tutupnya. (RO/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya