Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

TNI Ultimatum Pengganggu Pemilu

Golda Eksa
10/4/2019 08:15
TNI Ultimatum Pengganggu Pemilu
PENANGGULANGAN TERORISME: Satuan Penanggulangan Teroris (Satgultor) TNI melakukan penyerbuan dari laut saat simulasi penindakan terorisme da(MI/PIUS ERLANGGA)

PANGLIMA TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menegaskan TNI akan menghadapi siapa pun yang berupaya mengganggu stabilitas politik dan jalannya pesta demokrasi di Tanah Air.

Pernyataan itu disampaikan Hadi seusai meninjau latihan Penanggulangan Terorisme Satgultor TNI TA 2019, di Hotel Mercure Ancol, Jakarta, kemarin.

Latihan tersebut melibatkan 500 prajurit pasukan khusus dari 3 matra, seperti Satuan 81 Kopassus TNI-AD, Detaseman Jala Mangkara (Denjaka) TNI-AL, dan Satuan Bravo 90 Paskhas TNI-AU. "TNI akan netral dalam pelaksanaan Pileg dan Pilpres 2019 dan siap menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945," kata dia.

Menurutnya jika ada pihak-pihak yang sengaja mengganggu stabilitas politik jalannya demokrasi, mengganggu NKRI, mengganggu Pancasila, mengganggu UUD 1945, dan mengganggu Bhinneka Tunggal Ika, akan berhadapan dengan TNI.

"Ingat TNI ialah bentengnya NKRI. Bagi TNI, NKRI harga mati."

Latihan Satgultor TNI TA 2019 mengusung tema Satgultor TNI Melaksanakan Penanggulangan Aksi Terorisme di Wilayah DKI Jakarta dalam Rangka Mendukung Tugas Pokok TNI.

Hadir pula Kepala Staf TNI AD (KSAD) Jenderal Andika Perkasa, KSAL Laksamana Siwi Sukma Adji, dan KSAU Marsekal Yuyu Sutisna.

Latihan tersebut bertujuan untuk menguji kesiapsiagaan pasukan Satgultor TNI, khususnya melaksanakan operasi penanggulangan terorisme dalam rangka menghadapi kemungkinan adanya ancaman terorisme.

Uji kemampuan

Komandan Korps Marinir TNI AL Mayjen (Mar) Suhartono selaku Direktur Latihan Penanggulangan Terorisme Satgultor menambahkan latihan yang dilaksanakan ialah mekanisme perencanaan yang diawali dengan kegiatan hubungan antara komandan dan staf, serta dilanjutkan dengan aplikasi di lapangan.

"Di sini kita uji kemampuan teknis dan taktis dari semua elemen yang terlibat di situ. Pasukan yang dilatih di sini siap untuk digerakkan setiap saat atas perintah Panglima TNI, apabila ada kasus-kasus yang terjadi sebenarnya.''

Suhartono menjelaskan pelatihan yang melibatkan lebih dari 500 personel itu dimulai dengan latihan gladi posko satu, yakni latihan perencanaan sebelum melakukan manuver di lapangan. Salah satu yang dilatih dalam posko satu ialah mekanisme perencanaan yang diawali dengan kegiatan hubungan antara komandan dan staf.

"Mulai dari menerima direktif dari pimpinan, kemudian analisis tugas, sampai merencanakan rencana manuver dengan melihat berbagai macam situasi dan kondisi di lapangan,'' kata Suhartono.

Simulasi itu juga menguji pasukan menemukan alternatif dan cara-cara bertindak yang mungkin digunakan saat menghadapi ancaman teror. Ia mencontohkan, alternatif yang dapat digunakan dalam simulasi ialah jalur udara dengan helikopter, jalur darat dengan mobil khusus, dan jalur laut dengan jetski.

Setelah perencanaan, simulasi berlanjut dengan gladi lapangan berupa menjalankan rencana yang disusun staf untuk diimplementasikan di lapangan. "Di sini kami uji kemampuan teknis dan taktis dari semua elemen yang terlibat di situ,'' ucap Suhartono. (Ant/P-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya