Headline

Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.

Wapres Dorong Perguruan Tinggi Perkuat Kebangsaan

Bagus Suryo
06/4/2019 13:56
Wapres Dorong Perguruan Tinggi Perkuat Kebangsaan
Wakil Presiden Jusuf Kalla saat membuka Festival kebangssan II di Universitas Muhammadiyah Malang, Sabtu (6/4)(Antara/Ari Bowo Sucipto)

WAKIL Presiden Jusuf Kalla menyatakan kebangsaan harus diperkuat agar Indonesia menjadi negara yang maju.

"Kuncinya memberikan nilai tambah sekaligus menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi," kata Jusuf Kalla saat membuka Festival Kebangsaan II 2019 di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Jawa Timur, Sabtu (6/4).

Namun, memperkuat kebangsaan memerlukan setidaknya tiga faktor pendukung untuk menjadikan bangsa semakin maju.

Tiga faktor itu pertama, pemerintahan yang bersih, tegas dan aturan yang baik. Kedua, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Ketiga, bangsa harus mengembangkan entrepreneur atau kewirausahaan.

"Ketiga faktor yang disatukan dengan baik agar bangsa dan negara menjadi maju," tegasnya.

Sedangkan modal dasar menjadi negara maju sudah dimiliki oleh Indonesia. Mulai misi dan visi, pengalaman sejarah, sumber daya manusia, pendidikan, kesehatan, teknologi.

Baca juga : Pertumbuhan Ekonomi 5% Prestasi di Tengah Ketidakpastian Global

Selain itu Indonesia memiliki kekhasan sebagai negara kepulauan terbesar dunia. Penduduk menjadi aset bangsa, bukan beban. Sebagai negara islam terbesar dunia, penduduknya hidup damai, tidak seperti negara-negara di Timur Tengah yang dilanda konflik berkepanjangan.

"Semua modal utama itu untuk maju, bukan beban. Perbedaan bukan kelemahan, tapi menjadi kekuatan dalam kebangsaan," tuturnya.

Wapres menegaskan untuk menjadi bangsa dan negara yang kuat, maka kemakmuran dan ekonomi harus dicapai secepatnya. Semua upaya tersebut guna mengurai berbagai hambatan selama ini yang membuat Indonesia tertinggal dengan negara-negara lain.

"Selama ini kita sudah melakukan berbagai upaya untuk kemajuan, kemakmuran dan ekonomi sama majunya dengan negara lain. Namun, nyatanya, kita masih ketinggalan dengan Thailand," ujarnya.

Memang Indonesia kaya akan sumber daya alam, sebagai negara pengekspor minyak bumi. Akan tetapi setelah ketersediaan minyak menurun, bisa jadi pengimpor minyak. Demikian juga batu bara dan sawit mendapat tekanan karena tindakan Eropa.

Wapres menyontohkan Korea Selatan dan Jepang bisa maju meskipun minim sumber daya alam, kalau perlu belajar dari keberhasilan Tiongkok. Sejumlah negara itu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.

Untuk itu, Wapres mengingatkan kembali semua warga bangsa harus terus mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi termasuk memberikan nilai tambah. Sebab menguasai teknologi di era modern ini sangat penting karena anak muda zaman sekarang melihat telepon pintar sedikitnya selama 4 jam sampai 5 jam per hari. Fenomena itu menunjukkan bahwa teknologi sudah menguasai manusia.

"Teknologi itu akan berubah setiap saat, maka ilmu harus dikuasai, agar kita tidak dikuasai oleh teknologi. Ilmu pengetahuan dan teknologi sudah mengubah sikap dan cara sehingga semuanya menjadi mudah," pungkasnya. (OL-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya