Headline

Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.

Fokus

Masalah kesehatan mental dan obesitas berpengaruh terhadap kerja pelayanan.

Perselisihan Pemilu di Medsos Harus Bisa Diredam

Putri Rosmalia Octaviyani
24/3/2019 18:30
Perselisihan Pemilu di Medsos Harus Bisa Diredam
(MI/Susanto)

PERSELISIHAN akibat perbedaan pilihan politik menjelang pemilu 2019 dianggap sudah mengkhawatirkan. Khususnya di media sosial.

Meski di kehidupan nyata perselisihan itu tidak terlalu tampak, seluruh pihak mulai dari elite politik, penyelenggara pemilu, hingga masyarakat harus bisa meredam agar tidak terimplementasi di kehidupan yang nyata.

Mantan Ketua MK Mahfud MD mengatakan, sejauh ini, memang perdebatan yang masif masih hanya terjadi di media sosial. Namun, kekhawatiran bahwa itu akan lebih luas hingga tidak hanya di media sosial tetap ada dan harus diwaspadai.

"Yang banyak itu kan di medsos tapi bukan tidak mungkin akan turun ke bawah ke kenyataan lapangan kalau tidak diantisipasi dari sekarang," ujar Mahfud, dalam diskusi kebangsaan Aliansi Anak Bangsa untuk Indonesia (AABI), di Hotel Treva, Jakarta, Minggu (24/3).

Mahfud berpendapat semua pihak harus terbuka dan bersedia diaudit untuk mencegah tuduhan adanya kecurangan pemilu. Dalam hal ini khususnya KPU sebagai penyelenggara pemilu.

"Ada kekhawatiran ketika pemilu ini selesai kita bisa merekatkan kembali atau tidak ikatan kekeluargaan kita. Mudah-mudahan setelah pemilu selesai," ujar Mahfud.

Baca juga: Pemilu Damai dan Bermartabat Komitmen Semua

Tokoh agama, Romo Benny Suseno, mengatakan ajakan dan upaya pemahaman untuk menghilangkan politik identitas harus terus dilakukan. Elite politik harus mulai mengedukasi masyarakat dengan benar terkait nilai-nilai persatuan dan ke-Indonesia-an.

"Warga negara harus sadar pilpres dan pemilu menentukan masa depan apakah akan jadi politik keadaban atau barbarisme," ujar Benny.

Benny mengatakan politik saat ini semakin dipenuhi propaganda yang menyebar kebencian dan ketakutan. Namun, miskin akan gagasan dan ide.

Senada dengan Benny, tokoh agama Romo Franz Magnis Suseno, mengatakan, saat ini, ketegangan di masyarakat memang semakin meningkat. Seiring dengan semakin dekatnya hari pemilihan pada April 2019 mendatang.

"Menjelang pemilu yang semakin dekat ketegangan. Namun bangsa kita ini sudah biasa dengan kemajemukan, saya masih percaya bahwa perpecahan tidak akan terjadi pascapemilu," ujar Romo Magnis. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya