NasDem Tetap Bidik Posisi 3 Besar

Putri Rosmalia Octaviyani
22/3/2019 07:45
NasDem Tetap Bidik Posisi 3 Besar
Sekjen Partai NasDem Johnny G Plate(MI/ROMMY PUJIANTO)

PARTAI NasDem optimistis tetap bisa meraih suara tinggi dalam pelaksanaan Pemilu Legislatif (Pileg) 2019 mendatang. NasDem menargetkan dapat masuk tiga besar partai peraih suara terbanyak.

"Saat ini seluruh unsur partai sedang bekerja keras untuk bisa mencapai target tersebut. Kami sedang bekerja menuju tiga besar," ujar Sekjen NasDem Johnny G Plate dalam keterangannya, kemarin.

Pernyataan tersebut dibuat Johnny menyusul dirilisnya survey Kompas yang menyebut bahwa elektabilitas NasDem menurun selama beberapa bulan terakhir. Elektabilitas Partai NasDem di survei Litbang Kompas turun dari 3,6% pada Oktober 2018 menjadi hanya 2,6% pada Maret 2019.

Johnny mengatakan, pi-haknya berkaca dari hasil Pileg 2014, saat NasDem bisa lolos ke DPR dengan suara signifikan. Saat itu, lembaga survei menyebut elektabilitas NasDem hanya berkisar di angka 1,5%, tetapi ternyata partai politik besutan Surya Paloh ini lolos ke DPR dengan suara 6,7%.

"Karena itu kami yakin di 2019 dapat kembali lolos ke DPR dengan perolehan suara signifikan," tegasnya.

Johnny menyebutkan, pihaknya sudah melakukan survei spasial terlebih dulu di 80 daerah pemilihan di seluruh Indonesia. Dalam menghadapi Pemilu Serentak 2019,

Partai NasDem menargetkan bisa memperoleh minimal 100 kursi DPR RI di pileg dan memenangkan pasangan Jokowi-Amin di pilpres ini.

"Kami sudah punya gambaran seperti apa kompetitif atau daya saing dari elektabilitas dari kekuatan elektabilitas dari para caleg," ujarnya.

Johnny mengatakan, pi-haknya akan mengeluarkan seluruh kekuatannya pada masa kampanye terbuka. Selain rapat umum dan iklan di media, seluruh caleg dan elite partai akan bergerilya mengunjungi berbagai daerah di Indonesia.

"Iya nanti ketua umum dan pimpinan lain akan bersafari ke Indonesia bagian barat hingga timur. Kami akan totalitas lakukan strategi dari darat, udara, door to door," ungkapnya.

Johnny mengatakan, di antara banyak wilayah di Indonesia, Sumatra akan menjadi fokus gerilya di masa kampanye terbuka. Itu karena Johnny mengakui perolehan suara NasDem di Sumatra masih lebih sedikit jika dibandingkan dengan Indonesia bagian tengah dan timur.

"Kalau di Indonesia tengah dan timur itu NasDem ibaratnya sudah kuasai. Sementara di Jawa kenapa juga fokus karena dia paling mudah aksesnya," ujar Johnny.

Partai gurem
Pada kesempatan terpisah, pengamat komunikasi politik Universitas Indonesia Ari Junaedi menyebutkan, proyeksi sejumlah lembaga survei yang menyebutkan partai-partai baru, termasuk Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tidak mencapai electoral threshold terbilang wajar dan normal. Electoral threshold ialah batas minimal suatu partai atau orang untuk memperoleh kursi (wakil) di parlemen.

"Selain sebagai newcomer, positioning dan strategi branding mereka pun terbilang tidak tepat," kata Ari.    

Ari menjelaskan, selain tidak mendongkrak perolehan suara, pengambilan posisi dan strategi kampanye untuk citra diri dan partai (branding) yang tidak tepat itu justru menimbulkan dampak persepsi negatif publik.

"Hal itu terlihat dari tingginya resistensi publik terhadap partai baru termasuk PSI yang dibesut kaum milenial," tandasnya. (Ant/P-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya