Generasi Muda Sangat Menentukan Nasib Bangsa

Dero Iqbal Mahendra
21/3/2019 08:30
Generasi Muda Sangat Menentukan Nasib Bangsa
(MI/Susanto)

GUBERNUR Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo mengimbau generasi muda untuk tidak menjadi golput. Suara elemen masyarakat menentukan nasib bangsa.

Agus mengimbau setiap elemen masyarakat agar tidak takut menyuarakan suara mereka pada hari pemilihan.

"Kita menyadarkan para undicided voters yang umumnya generasi muda bahwa walaupun memilih itu bukan kewajiban dan tidak memilih bukan merupakan pelanggaran sebagaimana di Australia, sebagai warga negara yang baik harus menggunakan hak pilih karena ini bisa memberikan perbedaan kepada hasil pemilu," tutur Agus di Kantor Lemhannas, Jakarta, kemarin.

Dalam kesempatan tersebut, Agus juga menyoroti berbagai hoaks yang menyebabkan naiknya suhu perpolitikan nasional. "Ada fenomena yang mungkin menjadikan saat ini berbeda dari pemilu lalu. Ada gejala atau fenomena yang munculnya semakin mengerucut dan menajam," kata Agus.

Ia menilai hoaks umumnya dilakukan dengan memilih tema-tema yang bisa menyentuh fanatisme masyarakat.

Menurutnya, penggunaan hoaks pada Pemilu 2019 bukan terjadi secara kebetulan, melainkan diproduksi dan dirancang kelompok intelektual untuk tujuan tertentu.

"Hal itu (hoaks) bukan dilahirkan oleh orang-orang bodoh atau kebetul-an, tapi bisa jadi itu memang dirancang untuk tujuan-tujuan tertentu, seperti tujuan politik. Hal itu sangat mengemuka. Di satu sisi, suhu politik juga semakin meningkat," ujar Agus Widjojo.

Timbulkan ketakutan
Penyebaran hoaks yang masif dinilai menimbulkan ketakutan kepada masyarakat.

Hal tersebut disampaikan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto. Ia menganggap bahwa hoaks masuk kategori yang nonfisik.

"Saya katakan bahwa hoaks ini meneror masyarakat. Itu terorisme karena menimbulkan ketakutan. Kalau masyarakat diancam dengan hoaks untuk tidak ke TPS, itu sudah terorisme. Untuk itu, aparat keamanan waspada ini. Sudah ada UU ITE, tangkap saja yang menyebarkan hoaks, yang menimbulkan ketakutan di masyarakat, karena itu meneror masyarakat," ujarnya di Gedung A Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat No 15, Jakarta Pusat, kemarin.

Wiranto kemudian mengimbau masyarakat agar jangan mau termakan hoaks dan menyia-nyiakan hak pilih tersebut. Menurutnya, pihaknya sudah mengintruksikan jajaran aparat keamanan untuk bertindak tegas menangkap pelaku penyebaran hoaks.

"Jangan percaya hoaks. Gunakan hak pilih Anda sebagai warga negara untuk pilih pemimpin lima tahun ke depan. Jangan sia-siakan kesempatan itu sehingga kita mengharapkan tidak ada golput, hanya karena takut hoaks. Aparat keamanan akan bertindak tegas dengan kemampuan yang ada, kami instrusikan bertindak tegas (memberantas) teror yang menakutkan itu," tegasnya.

Wiranto bersama penyelenggara pemilu, aparat keamanan, dan lembaga terkait bekerja sama menjamin Pemilu Serentak 2019 dapat berjalan dengan aman, lancar, dan sukses.

Pihaknya dengan aparat kepolisian daerah sering berkoordinasi menelusuri kerawanan pemilu di beberapa daerah dan segera menindak tegas jika ada yang mengganggu jalannya pemilu.

"Kami jamin pelaksanaan pemilu itu aman, baik dalam rangka rapat umum (rapat akbar), hari tenang, pelaksanaan pemilu, pascapemilu, hingga perhitungan suara. Sudah ada tadi secara detail cara mengamankannya, kerawanannya seperti apa," tukas Wiranto. (Ins/P-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya