Variabel Toleransi Ketahanan Nasional Tunjukkan Kerawanan

Dero Iqbal Mahendra
20/3/2019 21:50
Variabel Toleransi Ketahanan Nasional Tunjukkan Kerawanan
(MI/Susanto)

GUBERNUR Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas), Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo, memandang dalam ketahanan nasional akhir 2018 indikator toleransi 2018 menunjukkan keadaan yang rawan. Meski secara umum tingkat kerawanan Pemilihan Umum Presiden 2019 masih dalam keadaan normal.

"Untuk variabel toleransi pada akhir 2018 menunjukkan keadaan yang rawan, artinya dinamika sosial dapat dengan cepat menggoyahkan stabilitas. ini harus kita waspadai," terang Agus di Kantor Lemhanas Jakarta, Rabu (20/3).

Ia menjelaskan berdasarkan temuan Lemhanas sejumlah wilayah masuk kedalam kategori rawan terkait toleransi. Misalnya wilayah Jawa Barat dan Kalimantan Utara, masuk ke wilayah berkategori rawan. Sedangkan wilayah Sumatra Utara, Aceh, Sumatra Selatan, dan Papua dalam posisi diwaspadai.

Sedangkan dalam indikator lainnya seperti ketahanan sosial budaya pada akhir 2018 kemarin dalam keadaan kurang tangguh. Dalam artian bila memang ada gangguan hal tersebut dapat menggoyahkan stabilitas .

"Namun hal tersebut masih dapat diatasi meski tetap harus diwaspadai karena dapat menggoyahkan stabilitas," terang Agus.

Untuk indeks ketahanan politik akhir 2018, Agus juga mencatat banyak daerah memiliki ketahanan yang baik dan cukup tangguh. Sehingga kondisi ketahanan nasional gatra politik di akhir 2018 menunjukkan kondisi stabil dengan berbagai dinamika dapat diatasi dengan baik. Hal tersebut juga menjelaskan bahwa tidak ada ancaman yang diperkirakan memberi implikasi akibat yang konkret di masyarakat secara fisik.


Baca juga: Jokowi Minta Partai Tekan Golput


Dalam indeks ketahanan nasional akhir 2018 situasi Indonesia berada dalam keadaan cukup tangguh, dalam arti dinamika yang ada dapat diatasi dengan baik.

"Dapat dinarasikan bahwa potensi potensi kerawanan itu masih berada di bawah permukaan dan belum muncul dipermukaan. tetapi tidak dapat dipukul rata bahwa semuanya itu sudah baik," tutur Agus.

Sehingga bila dikaitkan dengan analisis kondisi pilpres dirinya melihat situasi saat ini cukup kondusif sebagaimana pada 2014 lalu yang berjalan kondusif. Untuk itu Lemhanas berharap situasi kondusif tersbeut dapat terus terjaga hingga usai pemilu sebagaimana 2014.

Meski Agus juga mengakui pada situasi Pemilu 2019 ini bukan tanpa tantangan terlepas ketahanan yang cukup tangguh. Pada kondisi aktual saat ini menunjukkan kondisi dinamis yang cenderung memanas, situasi tersebut terus dipantau untuk ke depannya

"Kesimpulannya temuan yang kita dapatkan adalah tingkat kerawanan Pilpres 2019 masih dalam keadaan normal, meski ada beberapa daerah yang berada dalam kondisi kurang kondusif," pungkas Agus.

Untuk itu, dia mengimbau kepada masyarakat untuk membantu pemerintah menjaga stabilitas nasional. Salah satu cara paling mudah dengan tidak ikut menyebarkan berita bohong atau hoaks.

"Kita tidak bisa bekerja sendiri. Butuh seluruh stakeholder dan masyarakat dalam menjaga ketahanan negeri kita bersama. Mari jadi masyarakat yang cerdas,"  katanya. (OL-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya