Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Romi Ditangkap, Pengamat: Di Masa Jokowi, Hukum tak Pandang Bulu

Antara
17/3/2019 09:08
Romi Ditangkap, Pengamat: Di Masa Jokowi, Hukum tak Pandang Bulu
(ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)

PENGAMAT ekonomi dari Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Wasilatul Falah Rangkasbitung Encep Khaerudin mengatakan penangkapan Ketua Umum PPP Romahurmuziy oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadi bukti keseriusan Presiden Joko Widodo menegakkan supremasi hukum tanpa pandang bulu.

Meski politikus yang karib disapa Romi dekat dengan lingkaran capres Jokowi juga masuk daftar tim kampanye nasional (TKN), tetapi jika melakukan tindakan hukum harus ditegakkan dengan seadil-adilnya.

"Kami mengapresiasi pemerintahan Jokowi, tak melindungi orang-orang yang terlibat korupsi, sekalipun orang dekatnya," ungkap Encep saat dihubungin di Lebak, Minggu (17/3).

Baca juga: Romi Terjaring OTT KPK, Jokowi: Koalisi tetap Bekerja dan Solid

Encep pun menyebut penangkapan Romi merupakan akibat dari krisis moralitas politisi yang berpikir sementara.

"Kita prihatin politisi yang semestinya memikirkan kesejahteraan rakyat, namun terlibat kasus hukum," imbuhnya.

Romi ditangkap tim penyidik KPK melalui operasi tangkap tangan (OTT) di salah satu hotel berbintang di Surabaya, Jawa Timur, dan tentu akan berdampak tingkat kepercayaan masyarakat terhadap politisi yang duduk di parlemen. Seharusnya, kata dia, politisi mampu memperjuangkan rakyat, seperti nasib guru honorer yang belum diangkat PNS, bahkan guru pedalaman hanya menerima honorer Rp300 ribu per bulan.

Selain itu juga banyak yang harus diperjuangkan wakil rakyat, termasuk kehidupan petani, nelayan dan buruh yang masih termarginal. Namun, pihaknya prihatin para wakil rakyat itu melakukan tindakan melanggar hukum. Para politisi yang terlibat kasus hukum itu menunjukan hanya berpikir sementara dengan memanfaatkan jabatan untuk melakukan korupsi untuk memperkaya diri.

Ironisnya, sebagian besar politisi yang ditangkap KPK itu berusia muda dan mereka memiliki potensi untuk memperjuangkan nasib bangsa ini ke arah yang lebih baik. Para politisi sangat kritis dan memiliki pendidikan yang tinggi, namun sayang moralitas para wakil rakyat itu terlibat korupsi.

"Kita sebagai warga negara melihat kelakuan para wakil rakyat sangat miris dengan poitisi muda terlibat hukum," pungkasnya.(OL-5)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya