Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Pakar Nilai Usulan Sejumlah Nama Caketum dari Eksternal PPP Wajar Karena Partai Butuh Logistik

Devi Harahap
29/5/2025 14:44
Pakar Nilai Usulan Sejumlah Nama Caketum dari Eksternal PPP Wajar Karena Partai Butuh Logistik
Ilustrasi.(MI)

ANALIS komunikasi politik Hendri Satrio menanggapi sejumlah nama dalam bursa calon ketua umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang sebagian besar didominasi oleh pihak luar eksternal partai. 

Hendri mengatakan bahwa untuk menjadi ketua umum partai politik hari ini, memang sering dikaitkan dengan keharusan memiliki dana yang besar, terutama dalam konteks pragmatis. 

“Kalau tentang ketua umum partai politik, itu yang dilihat kriterianya saat ini, bukan tentang ideologi, tapi tentang logistik. Logistik siapa yang paling kuat, uangnya siapa yang paling banyak, itu yang paling berpeluang dari Ketua Umum. Apalagi PPP tidak lolos ke Senayan pada pemilu 2024,” jelasnya saat dikonfirmasi Media Indonesia pada Kamis (29/5).  

Butuh Dana Besar?

Menurut Hendri, dana yang besar dapat memengaruhi berbagai aspek dalam partai, seperti proses pencalonan, kampanye, dan bahkan pembentukan koalisi dalam pemilu mendatang. 

“Secara hitung-hitungan partai hari ini, agar bisa kembali membawa PPP lolos ke Senayan akhirnya memang dibutuhkan calon ketum yang punya dana besar. Jadi kalau tidak punya logistik, jangan coba-coba jadi Ketua Umum Partai Politik,” katanya.

Masuk Bursa?

Hendri juga menanggapi sejumlah nama yang disebutkan Ketua Majelis Pertimbangan PPP M Romahurmuziy (Rommy) masuk dalam bursa calon ketum seperti Sandiaga Uno, Menteri Sosial Saifullah Yusuf, Penasihat Khusus Presiden urusan Pertahanan Nasional Dudung Abdurachman, Marzuki Alie, Agus Suparmanto, dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman

“Nama-nama yang masuk dalam bursa calon ketum PPP itu memang semuanya punya kriteria dana yang besar. Jadi kita harus akui bahwa syarat menjadi ketum saat ini bukan saja dapat diterima oleh kader dan simpatisan, tapi juga harus memiliki logistik yang banyak,” urai Hendri. 

“Mau tidak mau, di tengah kondisi politik pragmatis, apalagi saat ini eranya pemimpin Partai Politik berasal dari kalangan yang tajir,” lanjutnya. 

Basis Masa?

Kendati demikian, melihat basis masa yang masih kuat di berbagai daerah, Hendri memiliki keyakinan PPP memiliki harapan dan kekuatan untuk bisa melenggang ke Senayan pada pemilu selanjutnya. 

“Tapi PPP ini masih besar di daerah, kita lihat masih ada 900 lebih kader PPP yang menjadi anggota DPRD di seluruh Indonesia. Apalagi kemarin Itu hanya tinggal sekitar 0,2 l% lagi untuk lolos ke Senayan,” pungkasnya. (Dev/P-3) 
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Cahya Mulyana
Berita Lainnya