Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
WAKIL Ketua Umum Partai Golkar, Erwin Aksa (EA) menyatakan siap menghadiri panggilan Bareskrim Polri pekan depan. Erwin bakal diperiksa sebagai saksi pelapor terhadap Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Muhammad Romahurmuziy dalam kasus dugaan pencemaran nama baik.
"Berdasarkan dari pengacara saudara EA pada minggu depan saudara EA dapat hadir di Bareskrim Polri," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan dalam konferensi pers daring, Kamis, (15/6).
Pemeriksaan nantinya dilakukan penyidik Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri. Namun, Ramadhan belum dapat memastikan waktu kedatangan kader Partai Golkar itu.
Baca juga: Disebut Penipu, Erwin Aksa Laporkan Romahurmuziy
"Untuk kepastian informasi lebih lanjut akan dipastikan oleh pengacara dari saudara EA," ungkap Ramadhan.
Penyelidikan kasus berbekal Laporan Polisi Nomor: LP/V/90/V/2023/SPKT/BARESKRIM POLRI yang masuk pada Senin, 8 Mei 2023. Laporan itu terkait dugaan tindak pidana setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum mendistribusikan dan atau mentransimisikan dan atau membuat dapat diaksesnya informasi elektronik dan atau dokumen elektronik.
Baca juga: Romy Dilaporkan ke Bareskrim, PPP Bakal Beri Bantuan Hukum
Pelapor adalah Erwin Aksa dan terlapor Muhammad Romahurmuziy. Rommy dipersangkakan Pasal 45 ayat (3) Jo Pasal 27 ayat (3) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dan/atau Pasal 310 KUH Pidana dan/atau Pasal 311 KUHP.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Erwin Aksa melaporkan Ketua Majelis Pertimbangan Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Romahurmuziy alias Rommy ke Bareskrim Polri atas dugaan pencemaran nama baik.
(Z-9)
Pernyataan Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi yang mengaku lebih memilih PSI ketimbang PPP dinilai merupakan sikap yang tidak konsisten.
Jokowi menilai PPP memiliki lebih banyak calon ketua umum menjelang Muktamar yang akan digelar pada September mendatang
Jokowi mengaku lebih memilih bergabung dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ketimbang Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Muktamar kali ini harus menjadi kesempatan emas bagi PPP untuk membesarkan partai dengan memilih sosok ketua umum yang tepat.
Ray menegaskan bahwa PPP memenuhi sarat itu. Maka, jika haji Isam masuk, kemungkinan Jokowi akan didapuk sebagai caketum terbuka lebar.
Peluang Jokowi jadi caketum tentu tidak besar. Karena memang tidak sesuai dengan ideologi PPP. Namun peluang itu akan terbuka bila PPP berubah ideologi.
Para relawan yang terdiri dari berbagai profesi dan lintas generasi menamakan diri Rekan EA.
WARGA DKI Jakarta hingga kini masih menghadapi sejumlah persoalan sosial hingga ekonomi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved