Headline

DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Instrumen Film Jadi Pendekatan untuk Gaet Pemilih Milenial

Insi Nantika Jelita
15/3/2019 09:40
Instrumen Film Jadi Pendekatan untuk Gaet Pemilih Milenial
(MI/ROMMY PUJIANTO)

KOMISI Pemilihan Umum (KPU) meluncurkan film mengenai pemilu yang berjudul Suara April, yang akan ditayangkan perdana pada hari ini di Bioskop XXI Epicentrum, Jakarta.

Menurut Komisiner KPU Wahyu Setiawan, film tersebut ditargetkan bagi pemilih milenial.

"Kita ingin melakukan sosialisasi dan pendidikan pemilih dengan sasaran terutama pemilih milenial, maka kita menggunakan pendekatan instrumen film," ujar Wahyu di Sultan Hotel, Jakarta, kemarin.

Saat peluncuran film Suara April tersebut, KPU mengundang kedua pasangan calon presiden dan wakil presiden, yakni Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Selain itu, perwakilan partai politik peserta pemilu, perwakilan timses 01 dan 02, Bawaslu, kementerian, serta penggiat pemilu juga diundang KPU. "Ya kita ingin bahwa pemutaran perdana juga melibatkan peserta pemilu tidak hanya capres-cawapres. Parpol juga kita undang," kata Wahyu.

Pemutaran film Suara April tersebut akan disosialisasikan ke masyarakat khususnya pemilih milenial dengan cara mengadakan nonton bareng dengan masyarakat.

"Ya nanti rencananya setelah pemutaran perdana, kita akan mengadakan nonton bareng di seluruh Indonesia melalui provinsi kabupaten/kota. Nobar dilakukan dengan layar tancap," jelas Wahyu.

Lebih lanjut pihaknya berharap film tentang pemilu tersebut bisa meningkatkan partisipasi pemilih pada saat mencoblos 17 April mendatang.

"Kita kan ingin mendekati pemilih milenial ya, kan selama ini banyak masukan. Data juga menunjukkan pemilih milenial itu antara 17-30 tahun itu kan sekitar 70-an juta. Harapan kita dengan adanya film ini berdampak positif," tandas Wahyu.

Sementara itu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Riau menyatakan saat ini puluhan ribu mahasiswa setempat berpotensi untuk ikut golongan putih (golput) saat pelaksanaan Pemilihan serentak 17 April 2019, mengingat mereka terdaftar di tempat asal sesuai KTP, bukan di lokasi perkuliahan.

"Karena itu kami mendatangi kampus-kampus seperti UNRI, UMRI, dan lainnya untuk melakukan sosialisasi tentang adanya kebijakan pindah memilih dan daftar pemilih  khusus," kata Koordinator Divisi Partisipasi Masyarakat dan Sumber Daya Manusia KPU Riau Nugroho Noto Susanto kepada wartawan di Riau.

Potensi golput ini menjadi tantangan bagi KPU untuk memberikan pemahaman dan arahan serta solusi bagaimana kaum milenial tetap bisa menyalurkan hak suaranya saat Pemilu meski berada di perantauan menuntut ilmu. (Ins/Ant/P-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya