Headline

DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

BPN Harusnya Klaim Prabowo Menang 100%

Dero Iqbal Mahendra
13/3/2019 08:45
BPN Harusnya Klaim Prabowo Menang 100%
(ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

WAKIL Presiden Jusuf Kalla mengomentari survei internal kubu pasangan calon nomor 02 yang menyebutkan elektabilitas Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mencapai 54% mengalahkan pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin dengan perolehan 40%.

Kalla yang juga Ketua Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Amin mengatakan hasil survei internal tidak dapat menjadi acuan. "Namanya juga internal, terserah lah, mau 100% kek atau berapa. Kenapa enggak sekalian (100%)," tuturnya di Kantor Wapres, Jakarta, kemarin.

Ia menambahkan, hasil survei tidak terlalu relevan karena yang terpenting ialah bekerja keras memenangi pemilihan.

Menurut JK, kerja keras akan membuat kontestan fokus dalam memenangi Pemilu 2019 pada 17 April nanti.

"Yang terpenting kerja keras. Jangan karena hasil survei baik, berhenti bekerja atau survei jelek menangis, jangan. Pokoknya anggap saja semuanya fifty-fifty agar ada kerja keras," imbuh Kalla.

Sebelumnya, Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Dahnil Anzar Simanjuntak mengklaim elektabilitas pasangan nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga mencapai 54%, sedangkan elektabilitas Jokowi-Amin berada di sekitar angka 40%.

Hal tersebut ia ungkap untuk merespons hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang menunjukkan elektabilitas pasangan nomor urut 01 Jokowi-Amin lebih tinggi ketimbang pasangan Prabowo-Sandiaga.

Pada survei SMRC tersebut Jokowi-Amin mendapatkan elektabilitas 54,9%, sedangkan pasangan Prabowo-Sandi hanya 32,1%.

Sebaliknya, survei yang disampaikan Dahnil merupakan hasil internal sehingga kemudian dikritik Jusuf Kalla.

Cenderung naik
Juru Bicara TKN Jokowi-Amin, Arya Sinu-lingga, juga mengomentari klaim Dahnil.

Menurut dia, pasangan nomor urut 01 justru unggul 22% dari Prabowo-Sandiaga seperti survei SMRC.

"Data kami menunjukan perbedaan 22%. Kecenderungannya terus naik," kata Arya di Posko Cemara, Jakarta.

Arya menambahkan, saat ini Ma'ruf Amin juga sudah jauh lebih atraktif di media sosial (medsos) sehingga pemberitaan mengenai dirinya di berbagai portal media daring sangat signifikan dan mengalahkan pasangan nomor urut 02.

"Sudah dua minggu terakhir ini Pak Ma'ruf lebih atraktif di media sosial dan media online sehingga pemberitaan beliau juga di media online mengalami kenaikan signifikan, sekarang posisinya di atas Prabowo-Sandi," ujarnya.

Menurut Arya, pasangan Jokowi-Amin semakin solid untuk menghadapi pemilihan presiden. "Jadi kita melihat untuk 33 hari ke depan akan mengalami kenaikan terus. Kami yakin jaraknya (perolehan suara) akan jauh dari pasangan 02," jelasnya.

Akan tetapi, klaim tersebut dibantah juru debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Ferry Juliantono. Ferry mengklaim, berdasarkan survei di Google Trends, Prabowo-Sandiaga menang dengan raihan suara 67%. "Google Trends bisa di-searching, itu open source, kok. Google Trends menyebutkan pasangan Prabowo-Sandi menang 67%," ungkap dia.

Menurut dia, Google Trends lebih mampu menangkap pemilih yang ketika disurvei tidak mau mengaku, tapi ketika melakukan interaksi di media sosial terdeteksi kecenderungan dalam melihat voters behaviour-nya ke mana. (Mal/Faj/P-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya