Headline

Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.

Difabel dan Lansia akan Didahulukan di TPS

Ardi Teristi Ardi
10/3/2019 06:10
Difabel dan Lansia akan Didahulukan di TPS
(ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko)

KEMARIN, sekitar pukul 09.10 WIB, Sarwadi tiba di tempat pemungutan suara di halaman Goa Selarong, Kecamatan Pajangan, Bantul, Yogyakarta.

Lelaki berusia 75 tahun ini digandeng putranya, Hadi. Karena lanjut usia dan tubuh renta,

Sarwadi dipersilakan oleh Ketua KPPS untuk langsung mendaftar.

Tidak menunggu lama, petugas KPPS memanggil nama Sarwadi agar segera mengambil surat suara. Hadi pun mengambilkan surat suara dan menjemput ayahnya menuju bilik suara.

Lima lembar surat suara dan ukuran surat suara yang besar membuat Sarwadi lama di dalam bilik suara. Sang anak yang mendampingi tampak membantu membukakan surat suara dan memberi tahu cara mencoblos surat suara.

Seusai mencoblos, Sarwadi mengaku tidak kesulitan menggunakan hak pilih. Hanya Sarwadi tidak tahu, pencoblosan kali ini hanya simulasi. “Jadi, 17 April masih mencoblos lagi?” tanya Sarwadi polos.

KPU RI memang tengah melakukan Simulasi Nasional Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilu 2019. “Kami menggelar simulasi di sini karena tingkat partisipasi pada Pemilu 2014 yang mencapai 85%,” kata Ketua KPU DIY, Hamdan Kurniawan.

“Prinsipnya pencoblosan berda­sarkan urutan kehadiran. Namun, bila ada penyandang kebutuhan khusus dan lansia yang datang, akan didahulukan,” kata dia.

Ia juga mengatakan di TPS akan ada template braille bagi tunanetra. Pemilih berkebutuh­an khusus atau lansia boleh membawa pendamping. Jika tidak ada pendamping, petugas KPPS akan menyediakannya di TPS. Pendamping akan menandatangani surat pernyataan, yaitu tidak akan membocorkan pilihan kepada orang lain.

Ilham Saputra, salah satu komisioner KPU RI, mengatakan simulasi nasional ini yang terakhir dilakukan. Menurut dia, dari simulasi sebelumnya di Bogor dengan jumlah pemilih 300 orang, penghitungan suara di pleno selesai pukul 23.30.

Namun, pekerjaan di TPS bisa lebih lama karena harus mengisi formulir C1 yang kemudian diberikan kepada saksi dan pengawas TPS.

Anggota Bawaslu RI Rahmat Bagja meminta KPPS menjaga surat suara apabila cuaca hujan. (Ardi Teristi/X-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya