Headline

PPATK sebut pemblokiran rekening dormant untuk lindungi nasabah.  

Fokus

Pendidikan kedokteran Indonesia harus beradaptasi dengan dinamika zaman.

Bamsoet: Demokrasi itu Adu Visi Bukan Adu Caci Maki

Dero Iqbal Mahendra
04/3/2019 14:40
Bamsoet: Demokrasi itu Adu Visi Bukan Adu Caci Maki
(ANTARA/Dhemas Reviyanto )

JELANG berlangsungnya Pemilihan Umum serentak 2019, Ketua DPR Bambang Soesatyo kembali mengingatkan bahwa kontestasi pemilu harus berlangsung secara damai. 

Untuk itu dalam kontestasi tersebut harus mengadu visi dan bukan caci maki.

"Pemilu harus dijadikan sebagai persaingan ide dan gagasan, adu visi dan program, serta lomba kecerdasan strategi untuk meraih simpati dan dukungan rakyat. Jauhkan pemilu dari pertentangan dan permusuhan yang dapat memporak-porandakan persatuan dan kesatuan nasional," tutur Bamsoet, sapaan akrabnya, dalam pidato embukaan masa sidang ke IV DPR di Kompleks Parlemen di Jakarta, Senin (4/3).

Bamsoet menginginkan meski berbeda pilihan, masyarakat harus menjaga persatuan dan kesatuan demi kebinnekaan bangsa. Pancasila sebagai dasar negara dan bentuk negara kesatuan menjadi nilai yang tidak bisa ditawar dan harus dipertahankan. 

Untuk itu esensi yang harus dikembangkan dalam pemilu adalah adu visi dan bukan adu caci maki.

 

Baca juga: Pemilu Bersamaan dengan Hari Keagamaan, Pemilih Diramalkan Minim

 

Dalam pidatonya Bamsoet juga mengutip kalimat yang disampaikan mantan Ketua PP Muhammadiah Din Syamsuddin yang mengutip Ali Bin Abi Thalib RA. 'Cintailah kekasihmu sedang sedang saja, karena boleh jadi suatu saat engkau akan membencinya'.

Menurut Bamsoet jika kalimat tersebut ditarik dalam konteks kontestasi pemilu, kalimatnya dapat menjadi 'cintailah paslon polihan mu sedang sedang saja, karena boleh jadi suatu waktu engkau akan membencinya. 

Sebaliknya bencilah lawan politikmu sedang-sedang saja, karena boleh jadi suatu waktu dia menjadi orang yang kau puja setinggi langit.

Oleh sebab itu seluruh pihak dan masyarakat harus berkomitmen memastikan stabilitas politik dan keamanan selalu terjaga. Mulai dari sebelum pelaksanaan pilpres maupun sesudah pilpres mendatang.

"Tidak akan ada perang total, perang badar atau perang apa pun apalagi sampai chaos, karena mayoritas elemen warga bangsa tidak ingin negara terperangkap dalam suasana tidak kondusif hanya karena pemilihan umum (Pemilu)," jelas Bamsoet.

Karenanya ekspresi kegembiraan menyongsong pilpres dan pileg 2019 nantu harus didorong. Semua komunitas harus menyuarakan aspirasi dan dukungan kepada kedua capres cawapres dengan menyenangkan dan memikat agar suasana pesta demokrasi bisa dirasakan oleh semua orang.

Dalam kaitan pelaksanaan pemilu, Bamsoet juga mengingatkan kepada anggota DPR untuk tetap menjaga kinerja, mengingat masa persidangan ke IV tahun sidang 2018-2019 akan berlangsung singkat.

"Sebagai wakil rakyat, kita harus bekerja secara profesional dengan penuh dedikasi kepada bangsa dan negara. Pimpinan dan semua anggota Dewan tetap akan bekerja sepenuh-penuhnya untuk menjalankan tugas-tugas konstitusional, serta membela dan memperjuangkan aspirasi rakyat melalui pelaksanaan fungsi legislasi, anggaran dan pengawasan," pungkas Bamsoet. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya