Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

Pidato AHY Tanda Aspirasi Tersumbat

Rahmatul Fajri
03/3/2019 08:45
Pidato AHY Tanda Aspirasi Tersumbat
(ANTARA FOTO//Hafidz Mubarak)

SEKRETARIS Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto, menilai pidato politik Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang berisi rekomendasi kepada presiden terpilih pada Pilpres 2019 sebagai hal biasa.

Namun, sebagai pendukung Prabowo-Sandi, mestinya rekomendasi itu disampaikan kepada pasangan nomor urut 02.

Selain itu, kata dia, pidato politik dalam situasi jelang pilpres seharusnya disampaikan pasangan capres-cawapres. Namun, pertanyaannya, mengapa pidato politik justru disampaikan AHY?

"Mungkin ada aspirasi yang tersumbat, ya di pasangan 02, sehingga Pak AHY harus melakukan pidato politik," kata Hasto, kemarin.

Lebih lanjut, Hasto mengatakan pihaknya menilai pidato politik tidak bermasalah sepanjang mencerahkan dan membangun peradaban demi kepentingan bangsa dan negara.

Ketika ditanya tanggapannya soal salah satu isi pidato AHY yang menilai pemilu serentak akan mengakhiri era multipartai, Hasto menjawab sebaliknya. "Kami meyakini bahwa pemilu serentak tidak akan membunuh partai politik," kata dia.

Ia menambahkan, desain sistem politik Indonesia ialah memperkuat sistem presidensial dengan sistem multipartai sederhana. Nantinya akan ada konsolidasi demokrasi sehingga jumlah partai di DPR semakin berkurang.

Kuncinya, kata Hasto, ialah sampai tercapai kondisi ideal yang menggambarkan kehidupan berbangsa dan representasi dari masyarakat Indonesia melalui partai politik.

"Jadi, kami tidak sependapat bila disebut ini membunuh parpol. Bahwa ini merupakan pemilu serentak yang pertama, iya. Tapi kami bisa menunjukkan kerja sama yang baik di antara parpol anggota Koalisi Indonesia Kerja."

Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Fadli Zon, mengaku tak mempermasalahkan pidato politik AHY yang tidak menyebutkan nama Prabowo. Menurutnya, hal tersebut tidak memengaruhi dukungan Demokrat di koalisi untuk pemenangan Prabowo-Sandi.

"Saya kira sudah cukup jelas kok, sikap Demokrat dari awal mendukung Pak Prabowo-Sandi," kata Fadli seusai Deklarasi Pas 02 Muda di Jakarta, kemarin. (Mal/Faj/P-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik