Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Agama tidak Sebarkan Kebencian

Lina Herlina
03/3/2019 06:10
Agama tidak Sebarkan Kebencian
(MI/Lina Herlina)

SEMUA elemen di negara ini tidak boleh berhenti mengingatkan seluruh anak bangsa untuk mempraktikkan esensi beragama, yakni tidak menyebarkan kebencian dan lebih mengedepankan sikap saling mengayomi.

Hal itu dikemukakan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin ketika membuka Konferensi Nasional V Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Indonesia 2019 di Makassar, Sulsel, kemarin.

"Mari kita upayakan agar anak bangsa mengajarkan amalan agama, esensi dari ajaran agama. Disrupsi agama amat berbahaya. Atas nama agama menyebarkan kebencian dan kemurkaan. Ini bukan jati diri agama dan watak agama. Esensi agama ialah mengayomi," kata Lukman.

Oleh karena itu, lanjut Lukman, dalam empat tahun terakhir pihaknya terus mengampanyekan moderasi agama untuk menghindari keekstreman di masyarakat. "FKUB jangan bosan meyakinkan kepala daerah bahwa manfaat kerukunan umat beragama akan dirasakan oleh daerah tersebut."

Di sisi lain, Menteri Agama juga meminta FKUB mengajak seluruh umat beragama untuk turut menciptakan pemilu yang damai dan aman. "Mari kita memperlihatkan Indonesia tetap aman. Jika sudah selesai, kita kembali rukun."

Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah mengakui daerahnya merupakan provinsi yang menjunjung tinggi kerukunan umat beragama sehingga berhasil menciptakan suasana damai dan aman.

"Sulsel ini multietnik dan multiagama, tetapi rukun dalam Bhinneka Tunggal Ika. Perbedaan tidak melahirkan konflik. Saya punya mimpi besar Sulsel menjadi miniatur rumah besar kerukunan umat beragama Indonesia," ujar Nurdin.

Ketua FKUB, Ida Pangelingsir Agung Putra Sukahet, menyatakan, pada konferensi itu hadir 1.500 peserta dari seluruh Indonesia. "Kami nanti akan membuat deklarasi pileg dan pilpres merupakan momentum menjaga NKRI."

Kuat bersatu
Koordinator Bidang Publikasi, Hasdullah, menambahkan Konferensi Nasional FKUB sangat urgen menjelang pesta demokrasi April mendatang, terlebih untuk menyatukan umat beragama agar tidak termakan isu, hoaks, dan ujaran kebencian.

"FKUB mampu menjadi perekat persatuan untuk Indonesia damai, maju, dan semakin sejahtera," ungkap Hasdullah.

Presiden Joko Widodo, ketika membuka Munas Alim Ulama dan Konbes NU di Ponpes Miftahul Huda Al-Azhar, Banjar, Jabar, Rabu (27/2), mengajak kaum muslim menangkal fitnah dan hoaks menjelang Pilpres 2019.

"Saya titip direspons dengan baik terutama kalau ada fitnah-fitnah, isu-isu, sudah dari pintu ke pintu, dari rumah ke rumah," tandas Jokowi.

Anggota delegasi FKUB dari Kalimantan Selatan, Muhammad Nasir, mengakui sesungguhnya organisasi ini mempunyai tugas mulia, yaitu menampung dan menyalurkan aspirasi umat ber agama, menggelar dialog antarumat beragama, dan menyosialisasikan peraturan terkait kerukunan umat beragama.

"Anggota FKUB tidak hanya muslim, tetapi juga semua penganut agama. Kami tidak bisa dipecah belah oleh isu SARA. Karena bersatu, kami kuat," tandas Nasir. (Mad/Ant/X-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya