Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Doa Neno Warisman Dinilai sangat tidak Sopan

MICOM
23/2/2019 22:10
Doa Neno Warisman Dinilai sangat tidak Sopan
(Ist)

SEKRETARIS Umum Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi), Falah Amru, mengritik doa Neno Warisman di acara Munajat 212 Kamis (21/2) lalu. Falah menilai, doa yang disampaikan Neno sangat tidak patut.

”Doa yang baik itu adalah mendoakan kebaikan untuk semua umat. Bukan berdoa seakan mengancam Tuhan," sindir Falah dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (23/2).

Neno merupakan salah satu anggota tim pemenangan kubu Prabowo-Sandiaga. Dalam acara tersebut dihadiri ribuan orang dan tokoh-tokoh pendukung calon Presiden dan Wakil Presiden 02 itu. Di antaranya, Ketua MPR Zulkifli Hasan, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, pimpinan DPR Fadli Zon dan Fahri Hamzah, serta petinggi ormas Front Pembela Islam (FPI).

Di sela acara, Neno Warisman membacakan puisi tersebut. Ada bait yang menjadi kontroversial. Namun, politikus PKS, Fahri Hamzah, malah memberikan pujian. Sepenggal puisi Neno yang dibacakan di acara Munajat 212 sembari terisak.

Janganjangan Engkau tinggalkan kami
dan menangkan kami
Karena jika Engkau tidak menangkan
Kami khawatir ya Allah
Kami khawatir ya Allah
Tak ada lagi yang menyembah-Mu

"Puisi doa yang dilakukan Neno Warisman yang menurut mayoritas ulama merupakan puisi doa yang tidak beradab. Kalau pun alasannya mengikuti doa yang pernah dilakukan Nabi SAW, sungguh doa tersebut dalam kondisi dan keaadan yang sangat berbeda. Sebagaimana riwayat hadis ketika baginda Nabi SAW melakukan doa tersebut," ungkap Falah.

Falah menjelaskan, doa yang dilakukan Nabi SAW pada saat perang badar adalah doa dalam kondisi perang di mana umat Islam jumlahnya jauh lebih sedikit dari pasukan kafir quraisy sebagaimana  riwayat hadis muslim.

Baca juga: Viral Doa Neno Warisman, PPP: Doa Seharusnya Menyejukkan

"Rasulullah SAW terus bermunajat kepada Allah (sementara kedua pasukan sudah berhadapan), beliau SAW menengadahkan tangan dalam keadaan menghadap qiblat, sampai rida, kain yang menjuntai di pundak beliau jatuh. Kemudian Sayidina Abu Bakar mengambil rida dan menempatkan rida di pundak beliau, lalu Sayidina Abu Bakar berdiam di belakang Nabi SAW. Lalu Abu Bakar berkata kepada Nabi, 'duhai Nabi Allah, cukup permohonan panjenengan kepada Allah, pasti Allah menunaikan apa yang dijanjikan-Nya kepadamu'".

"Oleh karena itu puisi doa yang dilakukan Neno adalah doa yang sangat tidak beradab karena dilakukan dalam kondisi yang sungguh jauh berbeda. Kepentingannya hanya urusan politik keduniaan," tegas Bendahara Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ini.

"Padahal kalau mau merujuk pada tuntunan para ulama berdoa seyogianya dilakukan dengan tata cara doa yang beradab sebagaimana yang pernah diajarkan oleh Syekh Muhammad bin Alwi Al Maliki," lanjutnya.

Jadi, saran Falah lagi, berdoalah dengan sikap  serendah-rendahnya kepada Allah sambil mengharap keridaan-Nya.

"Bukan dengan kesombongan apalagi sampai mengancam Allah SAW melalui puisi doa yang kepentingannya hanyalah urusan dunia semata," Falah menegaskan. (RO/OL-9)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya