Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
BUDAYAWAN muda Ma'arif Institute, David Alka, merespons pernyataan juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Drajad Wibowo, yang menyinggung Buya Syafi'i Ma'arif. Menurut David, BPN tak perlu gelap mata mendukung Neno Warisman.
"(Karena) Drajat bisa juga menjadi biadab karena membela Neno" kata David saat dihubungi, Jumat, (1/3).
Menurutnya, ada pemahaman yang mendalam untuk memaknai puisi. Namun pemaknaan yang dipilih Drajad, dikatakan sebagai pemahaman yang dangkal.
Pasalnya, David menilai dalam puisi Neno Warisman, tak ada keindahan karya seperti puisi pada umumnya. "Puisi kok kayak orasi politik murahan yang mempolitisasi doa nabi menjadi puisi-puisian" kata dia.
Baca juga: Ilmu Agama Neno Warisman Dinilai Kurang Dalam
Untuk itu, ia mengimbau Drajad tak terlampau jauh mengurusi puisi Neno. Termasuk jika Buya Syafi'i mengkritisinya. Sebab mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah itu juga punya keahlian di bidang sastra.
Anggota Dewan Pakar BPN Prabowo-Sandiaga, Drajad Wibowo, mengkritisi Buya Syafi'i, yang menilai puisi Neno tak beradab. "Apa Pak Syafii sedang khilaf ya? Saya mendoakan kebaikan bagi beliau," kata Drajad.
Buya Syafi'i sebelumnya memang menyinggung puisi Neno. Pasalnya, tak ada adab dalam puisi yang seharusnya menjadi karya sastra.
"Itu puisi, itu kan sudah saya (jelaskan). Saya kemarin di Jakarta bicara, ini puisi biadab. 'Biadab' itu bahasa Persia. 'Bi' itu artinya 'tidak', 'adab' itu 'tata krama'," kata Buya Syafi'i.
Selain itu, Buya Syafi'i juga melihat puisi tersebut salah kaprah. Sebab membawa nama Tuhan ke dalam pemilu yang berujung kesimpulan bahwa Neno tak mengerti agama. (Medcom/OL-7)
Melantangkan 2019 Ganti Presiden di acara Parenting School di Sragen, Jawa Tengah, Bawaslu nyatakan tidak langgar hukum.
Buya Syafii lebih jauh mengatakan, doa Perang Badar dilantunkan Nabi Muhammad dengan pasukan hanya berkekuatan sekitar 300 orang berhadapan dengan 1.000 tentara Quraisy.
Di NTB pada Pemilu 2014 lalu, Prabowo menang atas Jokowi. Saat ini, jumlah pendukung Prabowo masih besar di daerah tersebut. Namun jumlah mereka terus berkurang, terutama setelah blunder yang dilakukan Neno Warisman dan Fadli Zon.
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Amin, Arsul Sani, menilai puisi doa yang dipanjatkan Neno Warisman saat Munajat 212 salah tempat.
PUTRA calon Wakil Presiden nomor urut 01 KH Ma'ruf Amin, Ahmad Syauqi, ikut angkat suara terkait puisi Neno Warisman
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved