Headline
Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.
Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.
Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.
KOMISI Pemilihan Umum (KPU) akan mengumumkan daftar nama caleg mantan narapidana ke publik. Menurut Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini, pihaknya menyambut baik rencana itu. Pengumuman caleg mantan narapidana dapat bermanfaat bagi pemilih agar mengetahui rekam jejak caleg tersebut.
"Saya kira itu hal yang positif karena bisa membantu pemilih memastikan betul rekam jejak setiap caleg. Manfaatnya, bagaimana pemilih menjadi well-informed. Pemilih akan mengetahui bahwa caleg tersebut memiliki masalah hukum, maka ketika dia memilih si caleg, ada konsekuensi yang didapati," jelas Titi di Jakarta, Selasa (29/1).
Menurut Titi, apa yang dilakukan KPU perihal pengumuman caleg mantan narapidana sesuai aturan UU Pemilu 7/2017. Upaya tersebut dilakukan, agar Pemilu Serentak 2019 bisa berjalan dengan jujur, adil, dan demokratis.
Baca juga: DPR Minta KPU Pastikan Dasar Hukum Umumkan Caleg Mantan Koruptor
"Konsep jujur tidak hanya mengikat menjalankan kompetisi secara jujur, juga menuntut perilaku caleg untuk berkontestasi dengan cara jujur pula yaitu dengan cara mau membuka rekam jejak dan profilenya kepada publik," terang Titi.
Disisi lain, Titi mengaku pihaknya kesulitan mendata secara rinci perihal mengakses nama caleg yang mempunyai masalah hukum. Hal itu disebabkan banyaknya caleg yang tidak mau membuka data dirinya atau Curriculum Vitae (CV) di web di KPU.
"Di dalam dokumen profile caleg, tidak ada informasi bahwa dia mantan terpidana saat penyerahan dokumen ke KPU. Kalau tokoh publik yang dikenal cukup mudah diketahui, tapi kalau level provinsi lalu kemudian kabupaten/Kota untuk DPR dan DPRD pengumuman akan dilakukan pada tingkat lokal, daya jangakuanya hanya lokal," kata Titi.
"Khusus bagi pimpinan partai yang calegnya tidak mau buka rekam jejak, apakah itu karena kendala teknis karena tidak kehati-hatian mengupload formulir pencalonan atau memang kesengajaan sikap partai yang tidak mau membuka cv caleg?" tanyanya. (OL-7)
Surat dari DPP PDIP dibutuhkan untuk menyelesaikan perbedaan tafsir terkait penetapan caleg yang sudah meninggal pada Pamilu 2019. Dia juga menjelaskan surat balasan dari MA.
Yasonna keluar dari Gedung Merah Putih KPK sekitar pukul 16.45 WIB. Jalur pulang dia berbeda dengan saksi lainnya.
TKLN 01 Malaysia mendesak pihak KBRI Kuala Lumpur Malaysia, KPU RI, Bawaslu RI, Kepolisian Republik Indonesia untuk segera melakukan tindakan
Tidak sulit untuk menyelesaikan dugaan kecurangan pemilu. Negara sudah memfasilitasi dengan aturan dan lembaga yang berwenang.
KPU bekerja sama dengan Kementerian Agama dalam melakukan sosialisasi kepada pemilih di tempat ibadah.
Kurangnya sosialiasi dikhawatirkan dapat meningkatkan angka golput di pemilu. Surya sangat berharap proses demokrasi bisa berjalan dengan lebih baik secara berkelanjutan
KPK menetapkan Hasto Kristiyanto sebagai tersangka suap terkait buronan Harun Masiku. Hasto disebut aktif mengupayakan Harun memenangkan kursi anggota DPR pada Pemilu 2019.
Bagi Mahfud, batalnya memakai kemeja putih tersebut lima tahun lalu menyimpan pesan tersendiri.
PENDUKUNG Joko Widodo pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 kini berbalik mendukung calon presiden (capres) Prabowo Subianto jelang Pilpres 2024.
Burhanuddin Muhtadi mengaku diserang akun yang menuduh dirinya sebagai dalang quick count palsu yang ditayangkan di televisi dan menerima bayaran Rp450 miliar.
Pengalaman nyoblos di Los Angeles kali ini, sangat menarik karena di KJRI-LA juga diadakan hiburan seperti live music dan kita juga bisa membeli makanan-makanan khas Indonesia.
Gerak-gerik pelaku dalam video rekaman yang beredar di media sosial juga dinilai amat tenang. Padahal, pelaku telah ketahuan sedang mencoblos surat suara salah satu pasangan calon.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved