Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Kemenangan Pasangan Rindu Diprediksi Dongkrak Elektabilitas Jokowi di Jabar

Bayu Anggoroo
27/6/2018 22:53
Kemenangan Pasangan Rindu Diprediksi Dongkrak Elektabilitas Jokowi di Jabar
(MI/Dede Susianti)

KEMENANGAN pasangan calon gubernur-wakil gubernur Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum (RINDU) pada Pilkada Jawa Barat (Jabar) 2018 dinilai akan berdampak positif terhadap Joko Widodo pada Pemilu Presiden 2019. Pasalnya, hampir dipastikan RINDU dan partai pengusungnya akan mendukung Presiden RI ke-7 ini untuk maju kembali dalam ajang tersebut.

Hal ini diungkapkan pakar politik dan pemerintahan Universitas Padjajaran Bandung, Firman Manan saat dikonfirmasi terkait kemenangan RINDU. Dia menjelaskan, Joko Widodo diuntungkan dengan menangnya pasangan nomor urut 1 tersebut. Kekalahan suara di Jabar saat Pemilu Presiden 2014 lalu bisa dicegah dengan menangnya RINDU di Jabar.

"2014 (calon presiden) Prabowo unggul 60% (di Jabar) karena ada variabel Aher (mantan gubernur Jabar Ahmad Heryawan). Kerja politik Aher men-support Prabowo dengan signifikan," kata Firman, Rabu (27/6).

Namun, dengan adanya kesamaan latar belakang politik antara RINDU dengan Joko Widodo, menurutnya, hal itu akan berubah pada Pemilu Presiden 2019.

"Kalau peta itu tetap terjaga, tetap bergabung, kelihatannya hasil (Pemilu Gubernur Jabar 2018) hari ini bisa menjadi insentif elektoral untuk Presiden Jokowi," katanya.

Meski begitu, Firman mengingatkan partai pengusung Joko Widodo agar tetap serius dalam menggarap pemilih di Jabar. Sebab, kekuatan partai pesaing dalam hal ini PKS dan Gerindra masih sangat kuat dan baik.

Menurutnya, selain mesin partai, yang menentukan kemenangan dalam pemilihan kepala daerah adalah figur yang diusung. "2008 dan 2013, (Heryawan) menang karena ada figur Dede Yusuf dan Deddy Mizwar," ujarya.

Kekalahan calon yang diusung PKS dan Gerindra pada Pilkada Jabar 2018 inipun, menurutnya bukan karena mesin partai yang tidak bekerja dengan baik.

"Ini yang enggak ada sekarang, figurnya kalah oleh Ridwan Kamil. Tapi mesin partai PKS dan Gerindra tetap bekerja dengan baik. Apalagi pada seminggu terakhir ini," katanya.

Raihan suara Sudrajat-Ahmad Syaikhu yang melonjak jauh dibanding survei menunjukkan mesin partai yang berjalan baik. "Dalam seminggu ini mesin partai bekerja efektif. Memanfaatkan swing voter," tandasnya. (OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Anata
Berita Lainnya