Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Politikus PDIP Akui Emil Dardak Punya Potensi

Ilham Wibowo/MTVN
23/11/2017 19:12
Politikus PDIP Akui Emil Dardak Punya Potensi
Politikus PDIP Akui Emil Dardak Punya Potensi(ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)

POLITIKUS PDIP Komarudin Watubun mengakui Bupati Trenggalek Emil Dardak memiliki potensi sebagai pemimpin pemerintahan daerah.

Emil yang semula merupakan kader PDIP, memutuskan untuk berlaga di Pilkada Jawa Timur 2018 mendampingi Khofifah Indar Parawansa.

"Kebetulan kemarin dia (Dardak) salah satu murid saya, dia ikut proses sekolah kepala daerah. Ini saya lihat kader muda yang sangat berpontesi menjadi orang besar ke depan," kata Komarudin di Jakarta, Kamis (23/11).

Namun, anggota Komisi II DPR ini menyesalkan Emil mengambil keputusan ikut kontestasi bukan dari restu PDIP. Padahal, lanjut Komarudin, menjadi pemimpin tak melulu harus melalui jalur pilkada.

"Menjadi pemimpin tidak cukup dengan kecerdasan tapi juga harus punya prinsip teguh. Krisis kepemimpinan Indonesia hari ini akibat dari pemimpin yang tidak lebih dari perkumpulan gerombolan politik saja," ujar Komarudin.

Komarudin mengenang, Emil merupakan kader muda PDIP yang telah melalui serangkaian pendidikan partai. Bahkan, mandat pun diberikan kala ia mencalonkan diri sebagai Bupati Trenggalek dua tahun silam.

"Dia sudah resmi punya KTA dan sudah resmi jadi kader dan ikut proses pendidikan partai PDIP," tuturnya.

Namun, kenangan manis itu kini tak lagi terasa manis. Komarudin akan menjadi lawan politik Emil di pilkada Jatim. Sebab, PDIP telah resmi memberikan dukungan kepada Syaifullah Yusuf dan Abdullah Azwar Anas.

"Nanti kalau (Emil) sudah resmi deklarasi, kalau sudah resmi mendaftar di KPU, maka partai harus memecatnya. Tidak mungkin satu orang memiliki dua keanggotaan, di PDIP kalau sudah memilih KTA partai lain harus kita pecat," ungkap Ketua Dewan Kehormatan PDIP ini. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Eko Suprihatno
Berita Lainnya