Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
DUA tokoh bertemu di Gedung Stargate Space X di Boca Chica, Amerika Serikat, Sabtu (14/5). Keduanya semringah, hangat, dan gayeng berdiskusi ringan. Sesekali terlihat derai tawa menguar dari keduanya. Mereka ialah Presiden Joko Widodo dan pendiri Space X, Elon Reeve Musk FRS.
Banyak yang penasaran apa yang mereka bicarakan. Maklum, pria kelahiran Pretotria, Afrika Selatan, 50 tahun silam ini tengah menjadi buah bibir. Tak hanya tajir melintir sebagai orang terkaya di dunia versi Forbes dengan jumlah kekayaan mencapai US$282 miliar atau sekitar Rp4.051 triliun, Musk dikenal sebagai pengusaha yang memiliki segudang ide ‘gila’ alias tak lazim bagi orang kebanyakan. Salah satunya Musk ingin membawa manusia ke Planet Mars pada 2026, bahkan dia pun ingin wafat di sana.
Musk memiliki tiga perusahaan raksasa, yakni Tesla (mobil listrik), SpaceX (pembuat roket luar angkasa), dan Twitter (media sosial). Lima perusahaan lainnya yang menambah pundi-pundi kekayaan Musk ialah Paypal, Zip2, SolarCity, OpenAI, Neuralink, ·dan The Boring Company. Presiden Jokowi mengatakan kedatangannya ke Space X dalam rangka mengajak Elon Musk berinvestasi ke Indonesia. Gayung bersambut, peraih gelar sarjana ekonomi dan fisika mengaku senang dikunjungi orang nomor satu di Indonesia. Menurutnya, Indonesia ialah negara yang memiliki banyak potensi, termasuk populasi penduduknya yang salah satu terbesar di seantero jagat. Dia menegaskan akan menyambangi Nusantara nan indah ini pada November mendatang.
Jika rencana investasi Elon Musk terwujud, tentu saja merupakan kabar gembira. Seluruh anak negeri patut bersyukur. Pasalnya, invesasi Musk tak sekadar menambah kinclong investasi di Tanah Air, tetapi jelas akan memberikan nilai tambah. Tingkat kepercayaan dunia akan meningkat dan Musk bisa memberikan transfer teknologi ke putra-putri terbaik bangsa yang bekerja di perusahaan Musk nantinya.
Bisnis Musk ialah dunia baru. Dunia masa depan. Tantangannya jelas tidak ringan. Dibutuhkan pemikiran out of the box. Sebuah pemikiran yang tak hanya mendulang cuan, tetapi mencipatakan peradaban baru untuk umat manusia. Tradisi berpikir visoner yang nanti akan ditularkan Musk di Tanah Air diharapkan akan membuat anak muda Indonesia tak hanya berpikir hari ini, tetapi bagaimana masa depan nanti. Humanisme Musk yang memikirkan masa depan bumi akibat perubahan iklim yang tidak terbendung layak menjadi perhatian kita semua.
Investasi di Indonesia harus memberikan ‘sihir’. Indeks Kemudahan Berbisnis atau Ease of Doing Business (EoDB) di bumi pertiwi harus lebih meningkat lagi. Indeks itu dibuat oleh Bank Dunia. Peringkat yang tinggi menunjukkan peraturan untuk berbisnis yang lebih baik, lebih sederhana, tidak njlimet, dan tidak bikin stress investor, serta kuatnya perlindungan atas hak milik. Total ada sepuluh indikator untuk mengukur kemudahan berbisnis.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pernah uringuringan melihat peringkat EoDB di Indonesia belum banyak bergerak dalam tiga tahun terakhir. Penyebabnya ialah masih adanya hambatan yang membuat peringkat tersebut tidak meningkat.
“Ini yang sering dan secara detail dilihat oleh Presiden Jokowi, tentang apa yang menjadi penghalang dari EoDB kita, dari trading across border (ekspor-impor), salah satunya masalah bagaimana membayar pajak relatif singkat, efi sien, dan pasti,” ungkapnya dalam webinar bertajuk Akselerasi Indonesia Maju melalui Penanaman Modal dan Insentif Fiskal, pada 1 April 2021.
Selain itu, masalah lain yang menghambat EoDB adalah memulai bisnis (starting business), pengurusan izin (dealing with construction permit), pendaftaran aset (registering property), serta pelaksanaan kontrak (enforcing contracts). Hal-hal tersebut yang diukur dalam melihat apakah suatu negara menciptakan lingkungan yang sehat, kompetitif, dan sederhana.
Hal-hal di atas harus dituntaskan segara. Jika tidak, terget Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia untuk meningkatkan peringkat kemudahan berbisnis Indonesia dari 73 ke 50 hanya mimpi di siang bolong.
Untuk mengurai kekusutan EoDB patut kita teladani jurus Elon Musk dalam Tesla Way: cepat, radikal, dan revolusioner. Inovasi adalah harga mati. “Beberapa orang tidak suka perubahan, tetapi Anda perlu meraih perubahan jika pilihan lainnya adalah bencana.” Tabik!
PAK Jokowi, sapaan populer Joko Widodo, tampaknya memang selalu akrab dengan 'agenda besar'.
SANG fajar belum juga merekah sepenuhnya ketika ratusan orang memadati pelataran salah satu toko ritel di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (14/7).
Bagi kita, kesepakatan itu juga bisa menjadi jembatan emas menuju kebangkitan ekonomi baru.
TUBUHNYA kecil, tapi berdiri gagah seperti panglima perang yang memimpin pasukan dari ujung perahu yang melaju kencang di atas sungai.
KESIGAPAN Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka patut diacungi dua jempol. Ia menyatakan kesiapannya untuk berkantor di Papua sesuai dengan instruksi Presiden Prabowo Subianto.
DIPLOMASI itu bukan cuma soal politik. Pun, diplomasi atau negosiasi dagang tidak melulu ihwal ekonomi. Diplomasi dan negosiasi juga soal sejarah, kebudayaan, dan bahkan seni.
PENUNJUKAN seseorang menjadi petinggi badan usaha milik negara alias BUMN tak jarang memantik pertanyaan.
BANTUAN sosial atau bansos pada dasarnya merupakan insiatif yang mulia. Itu ialah instrumen negara untuk melindungi ketahanan sosial ekonomi masyarakat.
ADA pernyataan menggemparkan dari Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi Todotua Pasaribu, pekan lalu.
Kunci dari pemulihan kehidupan berbangsa dan bernegara ini dengan memperkuat etika sesuai TAP MPR Nomor VI/MPR/2001 tentang Etika Kehidupan Berbangsa.
SAYA terperangah ketika mengikuti orasi ilmiah Ulani Yunus. Pidato pengukuhan guru besarnya pada Kamis (3/7) sangat relevan dengan fenomena kekinian, yaitu senja kala dominasi manusia.
"DIA terus melawan. Hingga detik terakhir, saat-saat terakhir, ia melawan. Semoga Tuhan memberi kita kesabaran dan semoga Tuhan mengasihani para martir kita."
MEMBICARAKAN korupsi di negara ini tak pernah ada habisnya. Korupsi selalu menawarkan banyak angle, banyak point of view, banyak sisi yang bisa diberitakan dan dicakapkan.
“NAMA Zarof Ricar paling nyolok. Terima suap biar hukuman ringan. Hukum ternyata soal harga, bukan keadilan.”
Salah satu penyebab deindustrialisasi dini terjadi, kata sejumlah analis, ialah Indonesia sempat terjangkit oleh penyakit dutch disease ringan.
WAJAHNYA tetap semringah meski selama 7 jam sejak pagi hingga sore menghadiri koordinasi pencegahan korupsi di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi pada akhir April lalu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved