Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Mimpi Besar Kilang Minyak

Abdul Kohar Dewan Redaksi Media Group
31/3/2021 05:00
Mimpi Besar Kilang Minyak
Abdul Kohar Dewan Redaksi Media Group(MI.Ebet)

NEGERI ini tentu bangga karena tinggal selangkah lagi punya kilang pengolahan minyak tercanggih di Asia, yakni Kilang Balongan milik Pertamina. Makin siap 'menepuk dada' jika pembangunan Kilang Tuban yang diproyeksikan sebagai salah satu tempat pengolahan minyak tercanggih di dunia bisa tuntas pada 2026 nanti.

Kita patut bangga karena sejak merdeka pada 1945, negeri yang pernah menjadi pengekspor minyak mentah terkemuka ini tak sanggup mengolah seratus persen minyak mentahnya sendiri. Kita selalu bergantung (ada yang menyebut sengaja menggantungkan diri) pada kilang milik negara lain untuk mengolah minyak mentah menjadi bahan bakar.

Kilang Balongan di Indramayu, Jawa Barat, dan Kilang Tuban, Jawa Timur, bisa menjadi tonggak penting bagaimana negeri ini memiliki kesadaran baru akan kemajuan peradaban di bidang teknologi perminyakan. Kilang minyak Balongan yang mulai beroperasi pada 1994 mampu memproduksi bahan bakar minyak ramah lingkungan.

Kilang keenam dari tujuh kilang milik Pertamina itu mengolah minyak mentah Duri dan Minas yang berasal dari Provinsi Riau menjadi premium, pertamax, pertamax plus, solar, pertamina dex, kerosin (minyak tanah), elpiji, hingga propilena. Produksi tersebut utamanya dipasok ke DKI Jakarta, Banten, sebagian Jawa Barat, dan sekitarnya.

Selain itu, pada 2018, kilang tersebut sudah mampu memproduksi bahan bakar penerbangan, yakni avtur.

Terbaru, beberapa waktu lalu Kilang Balongan resmi memulai proyek peningkatan kapasitas produksi. Proyek tersebut dilakukan untuk meningkatkan produksi olahan minyak dari 125 ribu barel per hari menjadi 150 ribu barel.

Selain itu, peningkatan kapasitas tersebut ditargetkan mampu menghasilkan naptha untuk proses lanjut dari 5,29 ribu barel per hari menjadi 11,6 ribu barel per hari. Proyek peningkatan kapasitas itu diharapkan rampung pada Maret 2022.

Tak cukup dengan kemampuan Kilang Balongan, Pertamina pun merancang proyek sangat prestisius, yakni pembangunan Kilang Tuban. Pertamina siap membangun salah satu kilang tercanggih di dunia, yang memiliki kapasitas pengolahan sebesar 300 ribu barel per hari. Bahkan Pertamina harus mengeluarkan investasi sebesar US$16 miliar atau sekitar Rp225 triliun untuk megaproyek itu.

Kilang Tuban nantinya akan menghasilkan 30 juta liter BBM per hari untuk jenis gasolin dan diesel. Selain itu, Kilang Tuban akan menghasilkan 4 juta liter avtur per hari serta produksi petrokimia sebesar 4,25 juta ton per tahun.

Kilang itu disebut sebagai salah satu yang tercanggih di dunia karena seluruh BBM yang diproduksi di Kilang Tuban memiliki standar terbaik di dunia, yakni Euro5, yang sangat ramah lingkungan. Rata-rata kilang minyak di dunia masih berstandar Euro4, malah banyak yang masih Euro3. Proyek itu menempati area seluas kurang lebih 900 hektare dan ditargetkan rampung pada 2026.

Ini salah satu proyek prestisius dan sangat strategis dalam membangun kemandirian dan kedaulatan energi nasional. Kilang Tuban akan memberikan tambahan pasokan untuk kebutuhan BBM, elpiji, dan petrokimia berkualitas untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Dengan kehadiran Kilang Tuban, kebutuhan tersebut dapat dipenuhi dari kilang sendiri dan tidak perlu impor. Walhasil, uang negara bisa dihemat dan defisit APBN yang selalu jadi momok bisa kian ditekan.

Belum lagi pembangunan kilang tersebut juga akan menyerap 35% tingkat komponen dalam negeri, menyerap tenaga kerja sebanyak 20 ribu saat konstruksi dan 2.500 saat operasi. Proyek tersebut juga akan menciptakan efek berantai lainnya, terutama di daerah sekitar lokasi di Tuban, termasuk peningkatan pendapatan negara dan daerah, baik dari pajak maupun penguatan devisa negara.

Namun, ada saja 'noda' yang mengganggu mimpi besar itu. Kebakaran dahsyat tiga tangki penampungan minyak di Kilang Balongan merupakan tamparan keras. Apalagi bila benar bahwa musababnya sambaran petir. Orang akan bepersepsi bahwa kita memang belum sanggup berada di level teknologi canggih. Orang beranggapan kita baru di tingkatan mimpi besar. Buktinya, masih kalah melawan petir.

Saya meyakini kita bisa 'menekuk' persepsi negatif itu. Saya hakulyakin Pertamina bisa mengatasi musibah itu lalu melanjutkan merealisasikan mimpi-mimpi besar kemandirian energi. Bukankah jejak itu telah terbukti di Kilang Balongan jauh sebelum terjadinya ledakan? Sekali lagi, saya yakin ada berkah di balik musibah.



Berita Lainnya
  • Dokter Marwan

    05/7/2025 05:00

    "DIA terus melawan. Hingga detik terakhir, saat-saat terakhir, ia melawan. Semoga Tuhan memberi kita kesabaran dan semoga Tuhan mengasihani para martir kita."  

  • Dilahap Korupsi

    04/7/2025 05:00

    MEMBICARAKAN korupsi di negara ini tak pernah ada habisnya. Korupsi selalu menawarkan banyak angle, banyak point of view, banyak sisi yang bisa diberitakan dan dicakapkan.

  • Museum Koruptor

    03/7/2025 05:00

    “NAMA Zarof Ricar paling nyolok. Terima suap biar hukuman ringan. Hukum ternyata soal harga, bukan keadilan.”

  • Deindustrialisasi Dini

    02/7/2025 05:00

    Salah satu penyebab deindustrialisasi dini terjadi, kata sejumlah analis, ialah Indonesia sempat terjangkit oleh penyakit dutch disease ringan.

  • Menanti Bobby

    01/7/2025 05:00

    WAJAHNYA tetap semringah meski selama 7 jam sejak pagi hingga sore menghadiri koordinasi pencegahan korupsi di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi pada akhir April lalu.

  • Cakar-cakaran Anak Buah Presiden

    30/6/2025 05:00

    VOX audita perit, littera scripta manet. Peribahasa Latin itu berarti 'suara yang terdengar itu hilang, sementara kalimat yang tertulis tetap tinggal'.

  • Zohran Mamdani

    28/6/2025 05:00

    SELANGKAH lagi, sejarah demokrasi akan dipahat di New York, Amerika Serikat.

  • Memuliakan yang (tidak) Mulia

    26/6/2025 05:00

    ACAP kali ada pejabat yang terlibat korupsi, saat itu pula muncul reaksi instan; naikkan saja gaji mereka.

  • Daya Tahan Iran

    25/6/2025 05:00

    HAMPIR tak ada negara setabah Iran. Dikepung sanksi ekonomi dari berbagai arah mata angin selama berbilang dekade, 'Negeri para Mullah' itu tetap kukuh.

  • Dunia kian Lara

    24/6/2025 05:00

    PADA dasarnya manusia ialah makhluk yang tak pernah puas. Ketidakpuasan disebabkan memiliki ambisi yang sering kali melampaui akal sehat sebagai manusia.

  • Presiden bukan Jabatan Ilmiah

    22/6/2025 05:00

    PEMBICARAAN seputar syarat calon presiden (capres) bergelar sarjana terus bergulir liar.

  • Bersaing Minus Daya Saing

    21/6/2025 05:00

    Lee sempat cemas. Namun, ia tak mau larut dalam kegalauan.

  • Sedikit-Sedikit Presiden

    20/6/2025 05:00

    SEKITAR enam bulan lalu, pada pengujung 2024, Presiden Prabowo Subianto memutuskan untuk membatalkan penaikan pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12% untuk mayoritas barang dan jasa.

  • Jokowi bukan Nabi

    19/6/2025 05:00

    DI mata pendukungnya, Jokowi sungguh luar biasa. Buat mereka, Presiden Ke-7 RI itu ialah pemimpin terbaik, tersukses, terhebat, dan ter ter lainnya.

  • Wahabi Lingkungan

    18/6/2025 05:00

    SEORANG teman bilang, ‘bukan Gus Ulil namanya bila tidak menyampaikan pernyataan kontroversial’.

  • Sejarah Zonk

    17/6/2025 05:00

    ORANG boleh pandai setinggi langit, kata Pramoedya Ananta Toer, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.