Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Doktrin Fukuda

Abdul Kohar Dewan Redaksi Media Group
24/10/2020 05:00
Doktrin Fukuda
Abdul Kohar Dewan Redaksi Media Group(MI/Ebet)

BETAPA strategisnya Asia Tenggara, hingga kunjungan kenegaraan Perdana Menteri (PM) Jepang Yoshihide Suga ke Vietnam dan Indonesia membuat Tiongkok ‘cemburu’. Wajar karena ‘Negeri Tirai Bambu’ itu tengah gencar menancapkan pengaruh mereka di dunia, termasuk di ASEAN. Bisa dimaklumi karena Tiongkok sangat berkepentingan dengan Laut China Selatan.

Namun, PM Suga tak kalah ‘cerdik’. Meski dunia dihantam pandemi, pengganti Shinzo Abe itu tanpa ragu sowan ke dua negara penting di Asia Tenggara, Vietnam dan Indonesia. Negara yang pertama dikunjungi, Vietnam, kini sedang bertugas menjadi pemimpin ASEAN. Indonesia, jelas, punya sejarah panjang dengan ‘Negeri Matahari Terbit’ itu, dengan kisah manis lebih mendominasi.

Untuk Indonesia, inilah kunjungan pertama kepala negara di tengah pandemi covid-19. Dalam lawatannya, PM Yoshihide Suga menemui Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Bogor, Jawa Barat, Selasa (20/10). Kunjungan kenegaraan di tengah pandemi covid-19 pun berlangsung secara berbeda. Tak ada jabatan tangan antara PM Suga dan Presiden Jokowi. Kendati demikian, kehangatan dan pesan ‘dari hati ke hati’ tetap sampai.

Jokowi hanya mengatupkan kedua tangan sebagai tanda memberikan salam dan PM Suga pun membalasnya dengan membungkuk dalam sebagaimana tradisi hormat cara Jepang. Suga beserta istri, Mariko Suga, dan perangkat kenegaraannya juga mengenakan masker sepanjang pertemuan. Masker yang dikenakan Suga bermotif batik megamendung. Demikian pula dengan Presiden Jokowi dan istri, Iriana, beserta seluruh perangkat Istana Kepresidenan, semuanya mengenakan masker sepanjang pertemuan.

Pertemuan keduanya bukan sekadar petatah-petitih. Jepang secara konkret akan memberikan pinjaman ke Indonesia untuk membantu mengatasi pandemi covid-19.

“Dengan mempertimbangkan dampak penyebaran covid-19 terhadap perekonomian Indonesia, Jepang telah menetapkan pemberian pinjaman sebagai bantuan fiskal sebesar 50 miliar yen untuk meningkatkan kapasitas penanggulangan bencana di Indonesia,” kata Suga dalam konferensi pers bersama sesusai pertemuan.

Jika dirupiahkan, pinjaman yang akan diberikan Jepang mencapai Rp6,95 triliun. Selain memberikan bantuan pinjaman uang, Jepang mendorong kerja sama terhadap lembaga pengkajian kesehatan di Indonesia melalui pemberian barang dan peralatan medis. Tak hanya itu, kedua negara menyepakati pembukaan perjalanan, tetapi terbatas untuk bisnis dengan syarat ketat.

Presiden Jokowi pun menegaskan Jepang sejak awal menjadi mitra strategis bagi Indonesia dalam penanganan covid-19. Hal itu salah satunya terlihat dari evakuasi 69 WNI anak buah kapal Diamond Princes di Yokohama.

“Saya menyambut baik telah ditandatangani memorandum kerja sama kesehatan antara Indonesia dan Jepang pada 19 Oktober,” kata Jokowi.

Kunjungan PM Suga memiliki pesan kuat dan strategis dari Jepang kepada mitra mereka di ASEAN, termasuk Indonesia. PM Jepang ingin menegaskan kemitraan selama ini telah membawa dampak positif bagi ekonomi ASEAN dan tidak ingin apa yang telah dibangun bersama selama ini sia-sia.

Jepang selalu berkeinginan merajut hubungan yang hangat. PM Suga paham betul warisan penting dari PM Takeo Fukuda pada 1977. Saat berpidato di Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN-Jepang I, PM Fukuda mendeklarasikan Jepang akan menjadi sahabat sangat dekat bagi ASEAN. Ia menyebut itu sebagai ‘pengertian dari hati ke hati’. Itulah yang kelak dikenal sebagai Doktrin Fukuda.

Doktrin tersebut berisi tiga poin. Pertama, Jepang menolak kekuatan militer. Kedua, Jepang melakukan yang terbaik untuk mengonsolidasikan hubungan saling percaya berdasarkan pola ‘dari hati ke hati’. Ketiga, Jepang menjadi mitra ASEAN sebagai kelompok dan institusi dalam hubungan yang sejajar, sama-sama tinggi.

Doktrin Fukuda pun membawa perubahan pada karakteristik kerja sama ekonomi Indonesia dengan Jepang. Kerja sama Indonesia-Jepang tidak sebatas pemberian bantuan ekonomi atau pengembangan infrastruktur, tetapi meluas ke bidang pendidikan, kesehatan, dan sektor sosial lain.

Dua puluh tahun kemudian, selama terjadi krisis fi nansial Asia pada 1997, Jepang memberikan bantuan sebesar sekitar US$80 miliar kepada negara-negara ASEAN.

Saling ketergantungan antara Jepang dan ASEAN pun sangat besar. Jepang merupakan mitra dagang terbesar bagi ASEAN, bersama dengan AS. Jepang juga merupakan sumber dana investasi terbesar, pemberi ODA terbesar bagi ASEAN, dan negara sumber wisatawan terbanyak yang datang ke ASEAN. Di lain pihak, ASEAN merupakan mitra dagang terbesar kedua bagi Jepang, dan juga kawasan utama bagi investasi perusahaan Jepang karena menerima investasi Jepang senilai sekitar US$100 miliar sejak berdirinya ASEAN.

Bagi Indonesia, Doktrin Fukuda jelas sangat menguntungkan.

Data Japan External Trade Organization (Jetro) menunjukkan total investasi perusahaan Jepang ke Indonesia 10 tahun terakhir hingga 2018 tercatat US$31 miliar. Investasi tersebut ditanamkan di sektor industri, infrastruktur, dan jasa. Sementara itu, total kontribusi ekspor perusahaan Jepang terhadap total ekspor Indonesia ke pasar dunia mencapai 24,4%, menyerap sebanyak 7,2 juta pekerja, dan hampir 90% perusahaan Jepang di Indonesia memberikan pelatihan kepada lebih dari 50 ribu pekerja dan profesional.

Ini jelas momentum besar bagi Indonesia. Bukan semata karena Jepang berkomitmen memberikan pinjaman Rp6,95 triliun atau relokasi industri Jepang ke negeri ini. Lebih dari itu, Jepang seperti hendak mengingatkan kepada kita bahwa masih ada sahabat setia lama di Asia yang siap merawat Doktrin Fukuda untuk kemajuan bersama. Wajar kalau ada negara Asia lain yang cemburu. Barangkali saatnya pula negara itu menyiapkan ‘doktrin’ serupa dan dipraktikkan dengan konsisten pula.



Berita Lainnya
  • Dokter Marwan

    05/7/2025 05:00

    "DIA terus melawan. Hingga detik terakhir, saat-saat terakhir, ia melawan. Semoga Tuhan memberi kita kesabaran dan semoga Tuhan mengasihani para martir kita."  

  • Dilahap Korupsi

    04/7/2025 05:00

    MEMBICARAKAN korupsi di negara ini tak pernah ada habisnya. Korupsi selalu menawarkan banyak angle, banyak point of view, banyak sisi yang bisa diberitakan dan dicakapkan.

  • Museum Koruptor

    03/7/2025 05:00

    “NAMA Zarof Ricar paling nyolok. Terima suap biar hukuman ringan. Hukum ternyata soal harga, bukan keadilan.”

  • Deindustrialisasi Dini

    02/7/2025 05:00

    Salah satu penyebab deindustrialisasi dini terjadi, kata sejumlah analis, ialah Indonesia sempat terjangkit oleh penyakit dutch disease ringan.

  • Menanti Bobby

    01/7/2025 05:00

    WAJAHNYA tetap semringah meski selama 7 jam sejak pagi hingga sore menghadiri koordinasi pencegahan korupsi di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi pada akhir April lalu.

  • Cakar-cakaran Anak Buah Presiden

    30/6/2025 05:00

    VOX audita perit, littera scripta manet. Peribahasa Latin itu berarti 'suara yang terdengar itu hilang, sementara kalimat yang tertulis tetap tinggal'.

  • Zohran Mamdani

    28/6/2025 05:00

    SELANGKAH lagi, sejarah demokrasi akan dipahat di New York, Amerika Serikat.

  • Memuliakan yang (tidak) Mulia

    26/6/2025 05:00

    ACAP kali ada pejabat yang terlibat korupsi, saat itu pula muncul reaksi instan; naikkan saja gaji mereka.

  • Daya Tahan Iran

    25/6/2025 05:00

    HAMPIR tak ada negara setabah Iran. Dikepung sanksi ekonomi dari berbagai arah mata angin selama berbilang dekade, 'Negeri para Mullah' itu tetap kukuh.

  • Dunia kian Lara

    24/6/2025 05:00

    PADA dasarnya manusia ialah makhluk yang tak pernah puas. Ketidakpuasan disebabkan memiliki ambisi yang sering kali melampaui akal sehat sebagai manusia.

  • Presiden bukan Jabatan Ilmiah

    22/6/2025 05:00

    PEMBICARAAN seputar syarat calon presiden (capres) bergelar sarjana terus bergulir liar.

  • Bersaing Minus Daya Saing

    21/6/2025 05:00

    Lee sempat cemas. Namun, ia tak mau larut dalam kegalauan.

  • Sedikit-Sedikit Presiden

    20/6/2025 05:00

    SEKITAR enam bulan lalu, pada pengujung 2024, Presiden Prabowo Subianto memutuskan untuk membatalkan penaikan pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12% untuk mayoritas barang dan jasa.

  • Jokowi bukan Nabi

    19/6/2025 05:00

    DI mata pendukungnya, Jokowi sungguh luar biasa. Buat mereka, Presiden Ke-7 RI itu ialah pemimpin terbaik, tersukses, terhebat, dan ter ter lainnya.

  • Wahabi Lingkungan

    18/6/2025 05:00

    SEORANG teman bilang, ‘bukan Gus Ulil namanya bila tidak menyampaikan pernyataan kontroversial’.

  • Sejarah Zonk

    17/6/2025 05:00

    ORANG boleh pandai setinggi langit, kata Pramoedya Ananta Toer, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.