Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
MENDATANGKAN investasi itu butuh kepercayaan, kepastian, kemudahan, kenyamanan. Membuat investor betah tinggal juga perlu kepastian, kenyamanan, kepercayaan. Tanpa itu semua, alih-alih mendatangkan investasi baru, investasi lama malah bisa hengkang.
Sesimpel itulah rumusnya. Namun, mempraktikkan rumus yang mudah ternyata tidak segampang membalikkan telapak tangan. Tidak bisa simsalabim. Buktinya, dalam beberapa tahun belakangan problem hambatan investasi di Republik ini tidak sepenuhnya bisa dibabat.
Akhir tahun lalu, Bank Dunia mencatat masih ada sederet permasalahan yang tidak mendukung iklim investasi di Indonesia. Dalam laporan berjudul Global Economic Risk and Implications for Indonesia itu Bank Dunia menulis investasi di Indonesia masih berisiko, rumit, dan tidak kompetitif. Regulasi pun tidak terprediksi, inkonsisten, dan bertentangan. Juga ada analisis lembaga lainnya tentang isu produktivitas tenaga kerja.
Hal tersebut melatarbelakangi keengganan investor, terutama investor luar negeri, menanamkan modal mereka. Di lapangan, analisis Bank Dunia itu telah berkali-kali terkonfirmasi. Hingga akhir tahun lalu, misalnya, dari 33 pabrik yang keluar dari Tiongkok, tidak ada satu pun yang melirik Indonesia sebagai tujuan investasi selanjutnya. Dari jumlah itu, 23 di antaranya memilih berinvestasi di Vietnam. Sisanya menuju Malaysia, Kamboja, dan Thailand.
Pada 2017, sebanyak 73 perusahaan Jepang berelokasi ke kawasan Asia Tenggara. Sebanyak 43 di antaranya lagi-lagi memilih Vietnam, 11 perusahaan ke Thailand, dan Filipina. Indonesia hanya didatangi 10 perusahaan Jepang yang hengkang itu.
Kabar baiknya, mulai ada pembenahan di sejumlah sektor. Dampaknya, hingga semester pertama 2020 ini, sudah ada tujuh perusahaan yang berkomitmen membuka pabrik di Indonesia. Satu di antaranya, yakni PT Meiloon Technology Indonesia (yang merelokasi pabrikdari Suzhou, Tiongkok), sudah melakukan groundbreaking pabrik di Subang, Jawa Barat. Meiloon ialah perusahaan asal Taiwan yang bergerak di bidang usaha industri sepiker, audio, dan video elektronik.
Tanpa mengurangi rasa syukur atas berlabuhnya tujuh perusahaan yang memindahkan pabrik mereka dari Tiongkok ke Indonesia, kita belum selayaknya terlalu bergembira saat ini. Lagi-lagi alasannya klise, itu masih belum sepadan dengan keberhasilan yang diraih Vietnam.
Rayuan maut Vietnam terbukti ampuh menggaet investor. Data realisasi investasi Vietnam tahun lalu kian mengonfirmasikan kisah sukses itu. Investasi asing langsung di Vietnam pada semester I 2019 sebanyak US$18,47 miliar. Adapun BKPM mencatat FDI atau penanaman modal asing di Indonesia pada semester I 2019 sebesar US$14,18 miliar. Terpaut lebih dari US$4 miliar dari Vietnam.
Resepnya simpel, sebagaimana yang sudah diteliti berbagai institusi dan diakui banyak pihak, termasuk oleh Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia. Intinya tetap: kepercayaan, kepastian, kemudahan, kenyamanan.
Di Vietnam, investasi cukup datang ke BKPM setempat. Persoalan tanah, izin, dan hal-hal prinsip bisa clear di satu tempat. Ibaratnya, BKPM Vietnam itu dia yang memulai, dia pula yang mengakhiri. "Kalau BKPM Indonesia, dia yang memulai, enggak tahu kapan mengakhiri," kata Kepala BKPM Bahlil Lahadalia beberapa bulan setelah dilantik.
Musabab lainnya mengapa Vietnam mampu menggenjot realisasi investasi ialah tingginya tingkat efisiensi dalam perekonomian dan biaya investasi di sana. Hal tersebut ditunjukkan dengan rendahnyaincremental capital-output ratio(ICOR) Vietnam jika dibandingkan dengan Indonesia (semakin rendah ICOR, semakin efisien biaya investasi). Nilai ICOR Vietnam di kisaran 3 hingga 4, sedangkan Indonesia dua kali lipat, yakni 6,6.
Biaya yang inefisien itu muncul dalam bentuk turunan berupa realisasi izin yang lama (di Indonesia satu tahun, di Vietnam dua bulan), regulasi yang tidak pasti dan tumpang-tindih, hingga produktivitas tenaga kerja dan upah tenaga kerja. Secara pertumbuhan, Indonesia masih lebih lambat dalam hal peningkatan produktivitas pekerjanya daripada Vietnam. Indonesia cuma tumbuh 2,6%, sedangkan Vietnam bisa tumbuh sampai 7%.
Sebaliknya, dalam hal realisasi kenaikan upah per tahun, Vietnam tak seeksplosif Indonesia. Kenaikan upah di Indonesia per tahun bisa lebih dari 8%, sedangkan Vietnam 3,3% sampai 5,7%.
Kehadiran omnibus law mestinya bisa meruntuhkan tebalnya dinding hambatan investasi di negeri ini. Tapi rupanya tidak semua elemen bisa menerima kehadiran UU sapu jagat tersebut. Namun, solusi harus tetap dicari. Jika tidak, negeri ini akan selalu tercecer dalam perlombaan menggaet investasi.
Hanya berkutat dalam perdebatan dan saling menyalahkan membuat kita semua berkubang dalam kegelapan. Sebagaimana pesan penting dari Winston Churchil, 'daripada terus menyalahkan kegelapan, lebih baik kita nyalakan sebatang lilin'.
SELANGKAH lagi, sejarah demokrasi akan dipahat di New York, Amerika Serikat.
ACAP kali ada pejabat yang terlibat korupsi, saat itu pula muncul reaksi instan; naikkan saja gaji mereka.
HAMPIR tak ada negara setabah Iran. Dikepung sanksi ekonomi dari berbagai arah mata angin selama berbilang dekade, 'Negeri para Mullah' itu tetap kukuh.
PADA dasarnya manusia ialah makhluk yang tak pernah puas. Ketidakpuasan disebabkan memiliki ambisi yang sering kali melampaui akal sehat sebagai manusia.
PEMBICARAAN seputar syarat calon presiden (capres) bergelar sarjana terus bergulir liar.
Lee sempat cemas. Namun, ia tak mau larut dalam kegalauan.
SEKITAR enam bulan lalu, pada pengujung 2024, Presiden Prabowo Subianto memutuskan untuk membatalkan penaikan pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12% untuk mayoritas barang dan jasa.
DI mata pendukungnya, Jokowi sungguh luar biasa. Buat mereka, Presiden Ke-7 RI itu ialah pemimpin terbaik, tersukses, terhebat, dan ter ter lainnya.
SEORANG teman bilang, ‘bukan Gus Ulil namanya bila tidak menyampaikan pernyataan kontroversial’.
ORANG boleh pandai setinggi langit, kata Pramoedya Ananta Toer, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.
IBU Sud dengan nama asli Saridjah Niung menciptakan lagu Tanah Airku pada 1927. Syairnya punya kekuatan magis, 'Tanah airku tidak kulupakan / ’kan terkenang selama hidupku'.
PEKAN lalu, saya menyimak cerita dari dua pedagang mobil bekas dalam kesempatan berbeda.
LEBIH enak mana, jadi menteri atau cukup wakil menteri (wamen)? Menjadi menteri mungkin tampak lebih keren dan mentereng karena ia menjadi orang nomor satu di kementerian.
"TUGAS utama kami adalah mewakili rakyat, jadi tak pantas rasanya jika kami diistimewakan atau mendapatkan banyak fasilitas atau gaji tinggi.''
BERAPA jumlah orang miskin di Indonesia? Jawabnya, bergantung kepada siapa pertanyaan itu ditujukan
PERJUANGAN mengusir penjajah lebih mudah ketimbang melawan bangsa sendiri.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved