Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
BILA demokrasi didefinisikan pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat, kita semua hafal di dalam kepala. Itu sih definisi klise, kuno.
Akan tetapi, tidak semua orang tahu defi nisi demokrasi ialah proses orangorang memilih seseorang yang kelak mereka salahkan.
Filsuf Bertrand Russell merumuskan definisi demokrasi seperti itu. Presiden Amerika, Allan Trumbull, kurang lebih mengatakan disalahkan, dihina, diludahi, bahkan menjadi sasaran pembunuhan menjadi bagian pekerjaan seorang presiden. Allan Trumbull nama Presiden Amerika yang diperankan aktor Morgan Freeman dalam film Angel Has Fallen.
Film memang fiksi, tetapi yang disampaikan Presiden Allan Trumbull dalam fi lm serupa dengan yang dikatakan filsuf Bertrand Russel dalam defi nisi demokrasi. Lagi pula, film sesungguhnya kenyataan yang di tangan sutradara menjadi rekaan. Bukankah faktanya rakyat Amerika yang pada 2016 memilih Donald Trump kini menyalahkan sang presiden?
Presiden-presiden sebelum Trump mengalami hal serupa, disalahkan rakyat yang memilih mereka. Presidenpresiden setelah Trump pun bakal dipersalahkan rakyat yang memilih mereka sepanjang Amerika menganut demokrasi.
Di sini, Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta dipilih Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia. Namanya panitia, dia bersifat sementara. Setelah tugasnya rampung, PPKI bubar. PPKI tidak mungkin menyalahkan Soekarno karena dia keburu bubar. Namun, rakyat menyalahkan Bung Karno, antara lain, atas Demokrasi Terpimpinnya.
Majelis Permusyawaratan Rakyat yang memilih Pak Harto kiranya tak pernah menyalahkan sang presiden. Itu masa otoritarianisme. Sudah barang tentu MPR tidak berani menyalahkan presiden. Rakyat yang tidak memilih Pak Harto yang menyalahkan sang presiden Orde Baru itu.
Habibie menjadi presiden secara otomatis karena menggantikan Presiden Soeharto yang mengundurkan diri. Sebagian orang ternyata juga menyalahkan Habibie, sekurang-kurangnya atas referendum bagi Timor Timur.
Presiden Abdurrahman Wahid dipersalahkan sampai dimakzulkan MPR yang dulu memilihnya. Megawati, penerus Presiden Gus Dur, dipersalahkan atas sejumlah kebijakan semisal privatisasi BUMN.
Susilo Bambang Yudhoyono dan Jokowi dua presiden yang dipilih langsung oleh rakyat. Kritik terhadap keduanya boleh jadi makin kencang, lebih kencang daripada presiden-presiden sebelumnya. Boleh jadi makin demokratis pemilihan seseorang, makin kencang pula ia disalahkan. Makin banyak orang yang memilih seseorang, makin banyak orang pula yang menyalahkannya.
Rakyat mengelu-elukan Presiden SBY di awal-awal dia terpilih sebagai presiden di periode pertama. Rakyat kemudian mengkritik dan menyalahkan SBY. Di periode kedua masa pemerintahan SBY, kritik terhadapnya makin kencang. Rakyat, antara lain, menyalahkan SBY sebagai presiden yang lamban mengambil keputusan, gemar pencitraan, dan membiarkan radikalisme.
Presiden Jokowi mengalami hal yang lebih heboh jika dibandingkan dengan SBY. Di era media sosial berjaya sekarang ini, orang menyalahkan Jokowi bukan cuma dengan kebenaran, melainkan juga dengan hoaks.
Menyebut Jokowi mendatangkan banyak tenaga kerja Tiongkok merupakan contoh menyalahkan dengan hoaks. Menyalahkan model begitu juga bersifat segregatif, bisa memunculkan perpecahan bangsa.
Para presiden merespons kritik dengan cara berbedabeda. Megawati cenderung diam. SBY cenderung kalem. Jokowi menjawab aku rapopo, tetapi kalau kritik itu berpotensi memecah belah ia kadang meresponsnya secara tegas.
Intinya, terus-menerus dipersalahkan melekat dalam pekerjaan sebagai presiden di alam demokrasi. Jangan alergi bila dikritik atau disalahkan. Bila tak mau disalahkan, jadi raja atau diktator saja. Presiden yang dipilih secara demokratis semestinya merespons kritik bahkan kecaman sekali pun secara proporsional, bukan emosional.
VOX audita perit, littera scripta manet. Peribahasa Latin itu berarti 'suara yang terdengar itu hilang, sementara kalimat yang tertulis tetap tinggal'.
SELANGKAH lagi, sejarah demokrasi akan dipahat di New York, Amerika Serikat.
ACAP kali ada pejabat yang terlibat korupsi, saat itu pula muncul reaksi instan; naikkan saja gaji mereka.
HAMPIR tak ada negara setabah Iran. Dikepung sanksi ekonomi dari berbagai arah mata angin selama berbilang dekade, 'Negeri para Mullah' itu tetap kukuh.
PADA dasarnya manusia ialah makhluk yang tak pernah puas. Ketidakpuasan disebabkan memiliki ambisi yang sering kali melampaui akal sehat sebagai manusia.
PEMBICARAAN seputar syarat calon presiden (capres) bergelar sarjana terus bergulir liar.
Lee sempat cemas. Namun, ia tak mau larut dalam kegalauan.
SEKITAR enam bulan lalu, pada pengujung 2024, Presiden Prabowo Subianto memutuskan untuk membatalkan penaikan pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12% untuk mayoritas barang dan jasa.
DI mata pendukungnya, Jokowi sungguh luar biasa. Buat mereka, Presiden Ke-7 RI itu ialah pemimpin terbaik, tersukses, terhebat, dan ter ter lainnya.
SEORANG teman bilang, ‘bukan Gus Ulil namanya bila tidak menyampaikan pernyataan kontroversial’.
ORANG boleh pandai setinggi langit, kata Pramoedya Ananta Toer, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.
IBU Sud dengan nama asli Saridjah Niung menciptakan lagu Tanah Airku pada 1927. Syairnya punya kekuatan magis, 'Tanah airku tidak kulupakan / ’kan terkenang selama hidupku'.
PEKAN lalu, saya menyimak cerita dari dua pedagang mobil bekas dalam kesempatan berbeda.
LEBIH enak mana, jadi menteri atau cukup wakil menteri (wamen)? Menjadi menteri mungkin tampak lebih keren dan mentereng karena ia menjadi orang nomor satu di kementerian.
"TUGAS utama kami adalah mewakili rakyat, jadi tak pantas rasanya jika kami diistimewakan atau mendapatkan banyak fasilitas atau gaji tinggi.''
BERAPA jumlah orang miskin di Indonesia? Jawabnya, bergantung kepada siapa pertanyaan itu ditujukan
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved