Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

Gara-Gara Playboy

Usman Kansong, Dewan Redaksi Media Group
30/5/2020 05:00
Gara-Gara Playboy
Usman Kansong, Dewan Redaksi Media Group(MI/Ebet)

DI negara ini kontributor rupanya sama aibnya dengan koruptor. Bila Anda pernah menjadi kontributor majalah Playboy Indonesia atau pernah menjadi koruptor, lalu Anda menjadi pejabat negara, siapkan mental karena publik akan mempersoalkan Anda.

Menjelang Pemilu 2019, misalnya, publik mempersoalkan 49 koruptor yang maju sebagai calon anggota legislatif. Kini, publik mempersoalkan Iman Brotoseno, mantan kontributor majalah Playboy Indonesia, yang terpilih sebagai Direktur Utama Televisi Republik Indonesia.

Pada 2006, saya penasaran lalu membeli dan membaca majalah Playboy Indonesia yang kovernya model Andhara Early. Aduh, jangan-jangan, bila kelak saya terpilih menjadi pejabat negara, publik akan mempersoalkan gara-gara saya pernah membeli dan membaca Playboy Indonesia, meski, sumpah, cuma sekali.

Isi Playboy Indonesia jauh untuk dibilang porno. Saya dan para lelaki yang membeli dan membacanya mungkin kecewa berat karena kontennya jauh dari yang terbayangkan. Porno atau tidak porno memang bergantung pada fantasi di kepala kaum lelaki. Fantasi laki-laki yang memutuskan sesuatu itu porno atau tidak porno.

Andhara tampil di majalah Playboy Indonesia jauh untuk disebut telanjang, kelewat sopan bahkan untuk ukuran majalah pria dewasa. Foto-foto Andhara jauh lebih sopan ketimbang foto-foto di, katakanlah, majalah Popular atau FHM (For Him Magazine). Pendirinya Erwin Arnada sejak awal berkomitmen Playboy Indonesia tidak akan memuat foto, gambar, atau kartun telanjang.

Celakanya, sejumlah kelompok memprotes penerbitan Playboy Indonesia pada April 2006. Mereka bahkan merusak kantor redaksi dan membakar majalah tersebut. Atas laporan pemrotes, Erwin Arnada disidang di PN Jakarta Selatan. Dia menang di tingkat pengadilan pertama.

Erwin memindahkan kantor Playboy ke Bali. Erwin pernah menyampaikan melalui akun media sosialnya bahwa di Bali dia didatangi sejumlah orang yang mengaku dari ormas yang memprotes Playboy.

Orang-orang tersebut minta macam-macam, antara lain ongkos naik haji dan ‘pelayanan’ selama di Bali, dengan imbalan mereka tidak akan mengajukan banding bila Erwin memenuhinya. Namun, mereka ingkar janji dan mengajukan banding meski Erwin memenuhi sebagian keinginan mereka.

Erwin dinyatakan bersalah di pengadilan tinggi. Ia mengajukan kasasi, tetapi kalah dan harus mendekam 8 bulan lebih di LP Cipinang. Erwin kemudian mengajukan peninjauan kembali ke Mahkamah Agung dan dikabulkan.

Celakanya, menurut Erwin, orang-orang yang mendatanginya di Bali juga meminta ‘disediakan’, maaf, perempuan bule. Gara-gara yang terakhir itu, saya jadi punya pertanyaan jahil, jangan-jangan mereka memprotes Playboy Indonesia justru karena isinya tidak seperti yang mereka bayangkan, tidak seperti Playboy aslinya.

Di edisi yang saya baca tersebut ada artikel kolumnis hebat Indonesia Goenawan Mohammad. Saya tidak perhatikan apakah di edisi tersebut ada kontribusi atau laporan Iman Brotoseno.

Iman menjelaskan dirinya menjadi kontributor untuk berbagai majalah. Laporannya fokus mengulas wisata bahari tanpa ada unsur pornografi . Pun, laporannya cuma sekali dimuat Playboy Indonesia. “Dalam 2006-2008 saya sering menjadi kontributor foto dan artikel tentang penyelaman di berbagai majalah, termasuk salah satunya pernah dimuat hanya satu kali di majalah Playboy Indonesia edisi September 2006 dengan judul Menyelam di Pulau Banda,” katanya.

Bayangkan Iman yang laporannya tanpa unsur pornografi dan hanya sekali dimuat di Playboy Indonesia yang juga tidak menampilkan pornografi tiba-tiba dicap aib sehingga keterpilihannya sebagai Dirut TVRI dipersoalkan. Seorang politikus menganggap proses pemilihan Dirut TVRI tidak beretika karena memilih orang yang tidak beretika. Rekan separtai politikus tersebut berkicau terpilihnya Iman offside. ‘Boikot TVRI’ kabarnya menjadi trending topic kemarin.

Sekali lagi, porno atau tidak porno sangat bergantung pada fantasi di kepala kita, terutama kaum lelaki. “Pria mencirikan pornografi sebagai sesuatu yang muncul karena pikiran mereka, impian mereka, fantasi mereka, lebih nyata bagi mereka daripada tubuh atau kehidupan perempuan,” kata penulis dan aktivis Amerika Andrea Dworkin (1946-2005).

Ada sistem patriarki----sistem yang menempatkan laki-laki sebagai pemegang kekuasaan---dalam pornografi . Bahkan, sistem patriarki itu bekerja memutuskan sesuatu itu porno atau tidak porno. Kaum laki-laki yang memprotes Playboy Indonesia ialah mereka yang berfantasi lalu memutuskan Playboy Indonesia pornografi . Kaum laki-laki pula yang berimajinasi dan menghakimi Playboy Indonesia pornografi lalu mempersoalkan Dirut TVRI Iman Brotoseno yang pernah menyumbangkan satu laporannya untuk majalah tersebut.

Kita menolak pornografi dan segala fantasi yang didasarkan atasnya karena ada relasi kuasa patriarkis bekerja di sana.

 

 

 

 


 

 



Berita Lainnya
  • Cakar-cakaran Anak Buah Presiden

    30/6/2025 05:00

    VOX audita perit, littera scripta manet. Peribahasa Latin itu berarti 'suara yang terdengar itu hilang, sementara kalimat yang tertulis tetap tinggal'.

  • Zohran Mamdani

    28/6/2025 05:00

    SELANGKAH lagi, sejarah demokrasi akan dipahat di New York, Amerika Serikat.

  • Memuliakan yang (tidak) Mulia

    26/6/2025 05:00

    ACAP kali ada pejabat yang terlibat korupsi, saat itu pula muncul reaksi instan; naikkan saja gaji mereka.

  • Daya Tahan Iran

    25/6/2025 05:00

    HAMPIR tak ada negara setabah Iran. Dikepung sanksi ekonomi dari berbagai arah mata angin selama berbilang dekade, 'Negeri para Mullah' itu tetap kukuh.

  • Dunia kian Lara

    24/6/2025 05:00

    PADA dasarnya manusia ialah makhluk yang tak pernah puas. Ketidakpuasan disebabkan memiliki ambisi yang sering kali melampaui akal sehat sebagai manusia.

  • Presiden bukan Jabatan Ilmiah

    22/6/2025 05:00

    PEMBICARAAN seputar syarat calon presiden (capres) bergelar sarjana terus bergulir liar.

  • Bersaing Minus Daya Saing

    21/6/2025 05:00

    Lee sempat cemas. Namun, ia tak mau larut dalam kegalauan.

  • Sedikit-Sedikit Presiden

    20/6/2025 05:00

    SEKITAR enam bulan lalu, pada pengujung 2024, Presiden Prabowo Subianto memutuskan untuk membatalkan penaikan pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12% untuk mayoritas barang dan jasa.

  • Jokowi bukan Nabi

    19/6/2025 05:00

    DI mata pendukungnya, Jokowi sungguh luar biasa. Buat mereka, Presiden Ke-7 RI itu ialah pemimpin terbaik, tersukses, terhebat, dan ter ter lainnya.

  • Wahabi Lingkungan

    18/6/2025 05:00

    SEORANG teman bilang, ‘bukan Gus Ulil namanya bila tidak menyampaikan pernyataan kontroversial’.

  • Sejarah Zonk

    17/6/2025 05:00

    ORANG boleh pandai setinggi langit, kata Pramoedya Ananta Toer, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.  

  • Tanah Airku Tambang Nikel

    16/6/2025 05:00

    IBU Sud dengan nama asli Saridjah Niung menciptakan lagu Tanah Airku pada 1927. Syairnya punya kekuatan magis, 'Tanah airku tidak kulupakan / ’kan terkenang selama hidupku'.

  • Keyakinan yang Merapuh

    14/6/2025 05:00

    PEKAN lalu, saya menyimak cerita dari dua pedagang mobil bekas dalam kesempatan berbeda.

  • Lebih Enak Jadi Wamen

    13/6/2025 05:00

    LEBIH enak mana, jadi menteri atau cukup wakil menteri (wamen)? Menjadi menteri mungkin tampak lebih keren dan mentereng karena ia menjadi orang nomor satu di kementerian.

  • Enaknya Pejabat Kita

    12/6/2025 05:00

    "TUGAS utama kami adalah mewakili rakyat, jadi tak pantas rasanya jika kami diistimewakan atau mendapatkan banyak fasilitas atau gaji tinggi.''

  • Ukuran Kemiskinan\

    11/6/2025 05:00

    BERAPA jumlah orang miskin di Indonesia? Jawabnya, bergantung kepada siapa pertanyaan itu ditujukan

Opini
Kolom Pakar
BenihBaik